Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Sabtu, 19 Desember 2020

Wisata Banten: Mahoni Bangun Semesta

 Taman Wisata Mahoni Bangun Semesta terletak di Perumahan MBS Serang. Nama Taman wisatanya sama dengan nama Perumahannya.

Taman wisata ini menyuguhkan pemandangan miniatur kawasan baduy khas nya Banten serta ala china, kores,  eropa dan amerika. Kawasan wisata ini bisa dijangkau dengan kendaraan umum angkutan dari Serang yang ke arah Pandeglang turun di pertigaan lalu dilanjutkan naik ojek.

Fasilittas disini adalah lahan parkir yang luas dengan gerbang tiket masuk yang dilengkapi dengan tes termometer dan area cuci tangan serta diberikan sebuah air mineral untuk setiap 1 pembelian tiket. 

Berbagai spot untuk berfoto yang cantik dan indah disajikan dalam foto-foto berikut.






  


Di area parkir berdiri musholla yang bersih  dan toilet. kemudian saat memasuki area taman ada taman bermain outbond untuk anak-anak usia dini , di setiap penjuru ada toilet-toilet yang bersih, tempat sampah pun mudah ditemui serta warung-warung penjualan makanan dan minuman ringan. 

Jumat, 11 Desember 2020

Jangan Biarkan Sampah di Hatimu

 *Materi Tayang AIHQ*

*DK PSDM ODOJ*

Oase Dakwah

Penyejuk Hati Penggugah Jiwa

Oleh: @umarhidayat75

Jangan biarkan sampah itu nyampah dimana-mana; di rumahmu, di lingkunganmu, di pikiranmu, bahkan di hatimu...


Ketika pindahan ada satu barang yang lupa tidak dibawa. Kemudian aku ambil segera. Bukan masalah harga barang atau wujudnya, tetapi sejarah dan fungsinya yang bernilai. Pingin tahu barang itu? 

*Tong Sampah*


Bukan berita baru, sampah menjadi masalah di mana-mana, tidak hanya di negara miskin, tetapi juga negara berkembang dan bahkan negara maju. Ingat beberapa waktu lalu ada negara yang menjual sampah dengan bahas kerennya ekspor sampah.


Tong sampah pasti isinya sampah. Hebatnya tukang sampah iya tidak hanya membereskan dan membersihkan sampah; tetapi memilah dan memilih sampah untuk mencari ada yang bisa diambil manfaatnya, ada yang tidak. Ada yang bisa di daur ulang ada yang tidak. Bahkan sekarang sedang digalakkan *"Bank Sampah".*


Soal sampah tidak sekedar soal barang sisa, tetapi sosio kultural dan kebiasaan hidup yang membentuk karakter seseorang setidaknya bisa dilihat dari perilakunya terhadap sampah.


Apa hubungannya dengan tong sampah? Kita hidup juga banyak sekali residu sampah yang mesti rajin dibersihkan untuk menjaga kesehatan. Jika sampah dibiarkan begitu saja akhirnya menumpuk akan menjadi masalah yang besar. 


Hari ini aku bawa tong sampah dari rumah lama, bukan karena semata barangnya, tetapi agar residu dan energi negatif di tempat tinggal lama terbersihkan atau terkelola dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Begitupun kiranya dalam kehidupan kita.


Dalam hidup ini ada yang sering terlupa untuk dibersihkan, yakni hati. Bahkan harus sesering mungkin. Dari hati segala bermula dan berakhir. Bila hati bersih sinarnya akan mempengaruhi kehidupannya bahkan terfiberasi pada orang-orang disekitarnya. Aura diri menjadi aura kehidupan.


Bayangkan jika hati penuh dengan kotoran apalagi sampah? Maka pancaran sinar auranya akan terhambat atau yang terpancar aura negatif yang juga akan mempengaruhi kehidupannya. Bahkan sampah hati jauh lebih berbahaya ketimbang sampah lainnya. Letaknya di dalam, di pusat energi kehidupan.


Jika hati sudah terlanjur kotor jangan biarkan semakin menjadi. Bersihkan dan bersihkan. Caranya sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, _"Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi bila terkena air." Beliau ditanya "Wahai Rasulullah, bagaimana cara membersihkan-nya?" Rasulullah bersabda, "Memperbanyak mengingat maut dan membaca Al-Qur'an."_ (HR. Al-Baihaqi)


Syeikh Athai'ilah dalam kitabnya Taj Al'arus mengenalkan bagaimana caranya membersihan dan membeningkan hati, yakni dengan berdzikir, banyak diam, banyak khalwat dan mengurangi makan dan minum.

AIHQ - DK PSDM ODOJ

AIHQ/533/2020

oaseodoj@gmail.com

Minggu, 01 November 2020

Wisata Banten: Batu Lawang

 ditulis oleh saras

Saat masa Pandemi seperti ini membuat kami memutar otak agar tidak bosan dirumah. Oleh karena itu kami mencari jalan-jalan murah yang masih bisa dijangkau disekitar Cilegon. Pada 31 Oktober 2020 Pilihan kami jatuh di Batu Lawang yang ada di Kelurahan Gerem Merak Kota Cilegon. 

Perjalanan kami dimulai dari kota Cilegon menggunakan kendaraan roda dua. Dari Cilegon sekitar 15 menit menuju ke arah merak, sebelum pertigaan yang ke arah gerbang tol gerem lalu kami mengikuti tanda arah warna coklat yang ke arah Batuu lawang. Jalan yang kami lewati sebagian besar sudah dibeton rapi hanya beberapa tempat yang masih jalan aspal biasa. Jalan kecil yang hanya bisa dilewati ukuran 1 mobil dan jalurnya mendaki bahkan ada satu jalur ektrim yang harus diperhitungkan untuk ancang-ancang menurunkan gigi kendaraan. Beberapa foto jalan menuju ke tempat tersebut.

Perjalanan yang memakan wkatu 30 menitan dari pertigaan Gerem. Setelah sampai di gerbang Batu Lawang, kendaraan bisa diparkir di samping mesjid depan gerbang Batu Lawang. Ada penjaga loket yang siap menjaga kendaraan pengunjung. Cukup membayar 10rb per orang. Lalu dari Gerbang kami melewati jalan setapak yang lumayan terjal seperti foto dibawah ini: sambil melewati sawah dan ladang serta halaman rumah milik penduduk setempat.

 Setelah melewati jalan setapak, kamu akan disuguhi tulisan di pagar Bambu seperti dibawah ini:

Masha Alloh...Alhamdulillah ...Pemandangan menakjubkan yang disuguhkan membuat kami takjub akan keindahan alam yang membuatkami bisa melihat Cilegon dan sekitarnya dari atas ketinggian tanpa ada batas penghalang tempat yang lebih tinggi. Alhamdulillah kami bersyukur menemukan tempat ini. Kami mengabadikan spot-spot foto indah dan menakjubkan ini... Kami bisa melihat pelabuhan Ciwandan, Candra Asri, Gunung Pinang Puncak Bukit Palem, waduk krenceng dan sekitarnya.

 


Rabu, 10 Juni 2020

New Normal Pasca Ramadan

(Sumber: Copas dari grup WA ODOJ)
Jangan hanya covid 19 yang menuntut kita untuk menerima adanya new normal dengan beragam gambaran kehidupan yang berubah dari masa-masa sebelumnya. Semestinya Ramadan pun membuat kita mampu menerima dan menjalani new normal, tentu saja dalam perspektif ajaran Islam.

Jika kita selama ini merasa berat tilawah Al-Quran setiap hari dengan jumlah bacaan tertentu, Ramadan mengajarkan kita bahwa hal tersebut mudah dilakukan. Jika kita selama ini merasa berat berpuasa, Ramadan mengajarkan kepada kita, bahwa jangankan beberapa hari, sebulan pun kita mampu melakukannya. Jika kita merasa berat qiyamullail, Ramadan berikan kita bukti, lebih dari 2 rakaat pun bisa kita jabanin. Jika kita selama ini berat berderma, Ramadan mengajarkan kita bahwa berderma dan berbagi itu sangat mengasyikkan. Jika selama ini berat meninggalkan praktek kemaksiatan, Ramadan mengajarkan kita bahwa meninggalkan kemaksiatan itu mudah, bahkan lebih menenangkan....

Inilah new normal yang kita harapkan pasca Ramadan... nilai-nilai Islam bukan lagi hanya asyik diperbincangkan tapi dia seharunya sudah menyatu menjadi pola hidup, lifestyle yang tak terpisahkan dalam kehidupan seorang muslim dan masyarakat muslim.

Merubah pola kehidupan menjadi lebih dekat dengan nilai dan ajaran Allah inilah sesungguhnya new normal yang kita harapkan.

Inilah koentji keberhasilan Ramadan kita....!!

Selasa, 09 Juni 2020

Mengubah Musibah menjadi Berkah

Departemen Training, PSDM One Day One Juz

OSM (ODOJ Spirit Message)



Manakala musibah datang bertubi atau masalah kian meluas tiada bertepi. Surutlah sejenak untuk sendiri. Karena mungkin Allah sedang menanti doa ataupun muhasabah dari hambanya.

Sebab tidak selembar daunpun yang tanggal dari ranting tanpa kehendak-NYA. Apalagi musibah yang menimpa kita.

Sebutlah musibah virus yang menimpa kita saat ini atau musibah lain dibagian wilayah lainnya, yang membuat setiap orang menderita.

Padahal mungkin saja sebaliknya, justru keberkahan; dimana yang awalnya antar tetangga tidak mengenal jadi saling bertegur sapa dan ringan membantu. Tumbuhnya empati, rasa saling melengkapi untuk membantu adalah keniscayaan yang indah.

Sebagaimana firman Allah SWT : Maka bisa jadi engkau membenci suatu perkara dan Allah menjadikan pada perkara tersebut banyak kebaikan (QS. An Nisa:19)

Karenanya hadapi setiap musibah yang mewarnai kehidupan ini dengan kesabaran, sehingga ia berubah menjadi berkah  yang diridhoi Allah SWT. Aamiin..


D'Salam, Batam
Wedhya Wardani
Dept. Training.

OSM-1696/2020 

Cukuplah kematian pemberi nasihat

(Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar)

Alangkah bodohnya manusia,
Tak tahu kapan maut mendatangi,
Tetapi mereka tidak juga bersiap diri...

Kematian menyergap memutus urat nadi,
Dalam kubur mencekam tinggal sendiri,
Menumbangkan seluruh keperkasaan,
Menjadi bangkai yang menyeramkan...

Cukuplah kematian pemberi nasihat,
Dari kelalaian yang demikian cepat,
Tak berguna bagi yang tak kembali,
Tak bermanfaat yang tak menanggapi...

Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

"Biarkanlah mereka makan (di dunia) dan bersenang-senang serta dibuai oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya)..." (QS. Al-Hijr [15]: 3)

Jika sekiranya engkau kaya, maka bukan berarti Rabbmu mencintaimu...
Jika sekiranya engkau miskin, maka bukan berarti Rabbmu menghinakanmu...
Kaya miskin bukan ukuran kasih sayang Rabbmu, tetapi hakekatnya ujian bagimu...

Syumaith bin 'Ajlan rahimahullah berkata :

"Ada dua orang di dunia yang tersiksa, yaitu orang kaya yang diberi dunia sehingga tersibukkan olehnya dan orang miskin yang dijauhkan dari dunia, tapi tetap mengejarnya sehingga nafasnya terputus dengan beribu penyesalan" (Shifatus Shofwah III/347).

Ibnus Sammak Muhammad bin Shubaih rahimahullah berkata :

‏هب الدنيا في يديك ومثلها ضم إليك، وهب المشرق والمغرب يجيء إليك، فإذا جاءك الموت فماذا في يديك؟

"Anggaplah dunia ada di genggamanmu dan ditambah lagi yang semisalnya, dan anggaplah Timur dan Barat datang kepadamu, namun jika kematian telah datang kepadamu, lalu apa gunanya yang ada di tanganmu tersebut? ?" (Siyar A’laamin Nubalaa' 8/330)

Semua kenikmatan tak lagi berarti saat maut menjemput, lantas mengapa masih bermaksiat kepada Allah tanpa takut...?

Bisa jadi sebentar lagi dalam barisan orang mati, tapi kenapa masih asyik berleha-leha tanpa taubat dan intropeksi diri...?

Semenit yang terlewatkan merupakan angan-angan berjuta ruh, supaya mereka bisa beramal dan bertaubat, namun itu semua tidak mungkin terjadi karena sudah terlambat...

Jika hawa nafsu mengajak bermaksiat, ingatlah angan-angan mereka yang tiada...
Jika merasa lesu untuk beramal, ingatlah angan-angan mereka yang telah tiada...

Betapa mengherankan,
Yakin adanya kematian, tapi bermain-main,
Yakin adanya Neraka, tapi terus maksiat,
Yakin adanya hisab, tapi tetap lalai...

Adakah hati yang sadar...?
Adakah jiwa yang bergetar...?
Adakah telinga yang mau mendengar...?

Bilal bin Sa'ad rahimahullah berkata :

رُبَّ مسرورٍ مغبونٌ و لا يَشْعُرْ ، يأكلُ و يشرب و يضحك و قد حقَّ له في كتاب الله انه من وَقود النار

"Betapa banyak orang yang gembira tetapi tertipu tanpa menyadarinya. Dia makan, minum, dan tertawa, padahal telah tertulis dalam Kitab Allah bahwa dia termasuk bahan bakar api Neraka" (Az-Zuhd hal 509 oleh Imam Ahmad)

Seseorang yang selamat di alam akhirat adalah yang selamat di alam kubur...
Seseorang yang selamat di alam kubur adalah yang selamat di akhir hidupnya...

Barangsiapa yang sibuk dengan beribadah, bertaubat, berdzikir dan mencintai Allah saat hidup, maka ia akan disibukkan dengannya saat ruhnya keluar menuju Allah Ta'ala...

Rabu, 03 Juni 2020

PERBAIKI JADWAL SHOLATMU, AGAR ALLAH ATUR JADWAL HIDUPMU"

(Sumber: Copas Grup WA ODOJ)

Pada suatu hari di awal-awal saat memulai bisnis dulu, saya ketemu masalah seperti ini: saya janjian dengan 3 orang di Jakarta. Saat itu posisi saya di Jogja tanpa banyak kenalan di Jakarta dan cekak banget dananya.
.
Begini jadwalnya: Pak A janji ketemu hari Senin siang, Pak B hari Rabu pagi dan Bu C di hari Jumat sore. Jika saya mau gampang, saya harus berangkat naik kereta Minggu malam dan menginap di Jakarta 5 hari dan pulang Jumat malam.

Sayanya yang bingung: nginep dimana, biaya makannya dimana? Duh ribet, padahal janjiannya udah di-arrange lama dan posisi orang yang mau saya temui itu Boss-boss semua untuk penawaran kerjaan promosi.

Saya harus mengikuti jadual mereka, saya tak kuasa menentukan jadual karena saya yang butuh.

Pusinglah saya memikirkan jadual yang mustahil itu. Sampai seminggu menjelang harinya, saya ketemu seorang teman, yang ilmu agamanya lumayan.

Karena belum menemukan solusi, saya pun curhat padanya. Teman saya mengangguk-angguk lalu bertanya, "Jadual sholatmu gimana?"

"Jadual sholat? Apa hubungannya?" saya keheranan.

"Sholat subuh jam berapa?" tanpa menjawab pertanyaan saya, dia meneruskan pertanyaannya.

" Errr... Jam setengah enam, jam enam. Sebangunnya lah.. Kenapa," jawab saya.

"Sholat dhuhur jam berapa?"

"Dhuhur? Jadual sholat dhuhur ya jam 12 lah..." jawab saya.

"Bukan, jadual sholat dhuhurmu jam berapa?" ia terus mendesak.

"Oooh, jam dua kadang setengah tiga biar langsung Asar. Eh, tapi apa hubungannya dengan masalahku tadi?" saya makin heran.

Temen saya tersenyum dan berkata, "Pantas jadual hidupmu berantakan."

"Lhooo.. kok? Apa hubungannya?" saya tambah bingung.

"Kamu bener mau beresin masalahmu minggu depan ke Jakarta?" tanyanya lagi.

"Lha iya, makanya saya tadi cerita...," saya menyahut.

"Beresin dulu jadual sholat wajibmu. Jangan terlambat sholat, jangan ditunda-tunda, klo bisa jamaah," jawabnya.

"Kok.. hubungannya apa?" saya makin penasaran.

"Kerjain aja dulu kalo mau. Enggak juga gak papa, yang punya masalah kan bukan aku...," jawabnya.

Saya pun pamit, jawabannya tak memuaskan hati saya. Joko sembung naik ojek, pikir saya. Gak nyambung, Jek.

Saya pun mencari cara lain sambil mengumpulkan uang saku buat berangkat yang emang mepet. Tapi sehari itu rasanya buntu, buntu banget.

Sampai saya berfikir, ok deh saya coba sarannya. Toh gak ada resiko apa-apa. Tapi ternyata beratnya minta ampun, sholat tepat waktu berat jika kita terbiasa malas-malasan, mengakhirkan pelaksanaannya. Tapi udahlah, tinggal enam hari ini.

Dua hari berjalan, tak terjadi apa-apa. Makin yakin saya bahwa saran teman saya itu tidak berguna.

Tapi pada hari ketiga, hp berdering. Dari asisten Pak A, "Mas, mohon maaf sebelumnya. Tapi Pak A belum bisa ketemu hari Senin besok. Ada rapat mendadak dengan direksi. Saya belum tahu kapan bisa ketemunya, nanti saya kabari lagi."

Di ujung telepon saya ternganga, bukannya jadual saya makin teratur ini malah ada kemungkinan di-cancel. Makin jauh logika saya menemukan solusinya, tapi apa daya. Karena bingung, saya pun terus melanjutkan sholat saya sesuai jadualnya.

Di hari berikutnya, hp saya berdering kembali. Dari sekretaris Pak B.

"Mas, semoga belum beli tiket ya? Pak B ternyata ada jadual general check up Rabu depan jadinya gak bisa ketemu. Tadi Bapak nanya bisa nggak ketemu Jumat aja, jamnya ngikut Mas."

Yang ini saya bener-bener terkejut. Jumat? Kan bareng harinya ama Bu C? Saya pun menyahut, "O iya, tidak apa-apa Pak. Jumat pagi gitu, jam 9 bisa ya?"

Dari seberang sana dia menjawab, "OK Mas, nanti saya sampaikan."

Syeep, batin saya berteriak senang. Belum hilang rasa kaget saya, hp saya berbunyi lagi. Sebuah SMS masuk, bunyinya:

"Mas, Pak A minta ketemuannya hari Jumat setelah Jumatan. Jam 13.30. Diusahakan ya Mas, tidak lama kok. 1 jam cukup."

Saya makin heran! Tanpa campur tangan saya sama sekali, itu jadual menyusun dirinya sendiri. Jadilah saya berangkat Kamis malam, ketemu 3 orang di hari Jumat dan Jumat malem bisa balik ke Jogja tanpa menginap!

Saya sujud sesujud-sujudnya. Keajaiban model begini takkan bisa didapatkan dari Seven Habits-nya Stephen Covey, tidak juga dari Eight Habbits. Hanya Allah yang kuasa mengatur segala sesuatu dari arsy-Nya sana.

Sampai saya meyakin satu hal yang sampai sekarang saya usahakan terus jalani: Dahulukan jadual waktumu untuk Tuhan maka Tuhan akan mengatur jadual hidupmu sebaik-baiknya.

Karena saya muslim, saya coba konfirmasikan ini ke beberapa teman non muslim dan mereka menyetujuinya.

Jika dalam hidup ini kita mengutamakan Tuhan, maka Tuhan akan menjaga betul hidup kita.

Tuhan itu mengikuti perlakuan kita kepadanya, makin disiplin kita menyambut-Nya, makin bereslah jadual hidup kita.

Jadi, kunci sukses bisnis ke-3 yang saya bisa share ke teman-teman: Sholatlah tepat waktu, usahakan jamaah.

Jika mau lebih top, tambahin sholat sunnahnya: qobliyah, bakdiyah, tahajjud, dhuha, semampunya.

Silakan dipraktekkan, Insya Allah jadual kehidupan kita (baik bisnis, keluarga maupun personal) akan nyaman dijalani.

Sampai hari ini, saya belum pernah berdoa lagi untuk menambah 24 jam sehari menjadi lebih banyak jamnya. 24 jam sehari itu sudah cukup, jika kita tak hanya mengandalkan logika untuk mengaturnya. Tak kemrungsung, tak buru-buru tapi tanggung jawab terjalani dengan baik.

Jika suatu hari saya menemukan jadual saya kembali berantakan, banyak tabrakan waktunya atau tidak jelas karena menunggu konfirmasi terlalu lama: segera saya cek jadual sholat saya.

Pasti disitulah masalahnya dan saya harus segera beresin sehingga jadual saya akan teratur lagi sebaik-baiknya. Seperti teman-teman sekalian, istiqomah alias konsisten menjalankan ini tentu banyak godaannya.

Tapi kalo gak pake godaan, pasti semua orang akan sukses dong. Jadi emang mesti tough, kuat menjalaninya, jangan malas, jangan cengeng.

-M. Arief Budiman-


Apa yang disampaikan pak Arief Budiman, sesungguhnya pengamalan dari hadits Nabi:

Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabishallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat:Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”

[Hadits Sahih riwayat Imam Tirmidzi, Imam Ahmad]

Selasa, 02 Juni 2020

ISLAMIC LIFE STYLE

(Sumber: Copas WA grup ODALF)

KETUA  UMUM   MUI 
SUMATRA  ~  BARAT memunculkan istilah "Islamic  Life  Style" sebagai pengganti istilah "New Normal".

Lebih baik mengguna kan istilah
"Gaya Hidup Islami" ketimbang "Normal Baru" yang relatif kabur.


Apalagi kalau itu hanya sekadar pakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak, atau
#DiRumahAja,
kalau tidak ada keperluan yang mendesak keluar rumah.

Gaya Hidup Islami sudah ada sejak 15 abad yang lalu.

Mewajibkan cuci tangan, minimal 5 kali dalam sehari ketika hendak shalat wajib.
Belum lagi anjuran untuk selalu menjaga wudhu.
Itu artinya setiap lepas wudhu, setiap itu juga kembali cuci tangan.

Kalau jaga jarak, tidak hanya jarak yang dijaga, tapi juga pandangan untuk tidak melihat hal-hal yang tak dibolehkan menurut agama.

Ditambah pula, tiap keluar rumah harus membaca doa dan selama perjalanan  wajib berzikir kepada Allah Azza Wa Jalla.

Jadi, tidak ada istilah keluar rumah itu berleha-leha tidak karuan, tanpa jelas keperluan apa yang hendak dicari.

Soal masker, bahkan kaum perempuan sudah sejak dulu dianjurkan pakai cadar.
Kaum laki-laki pakai sorban, yang bisa digunakan sebagai penutup mulut dan hidung, bila udara atau suhu dirasakan tak bersahabat.

Jadi cerdas sekali Ketua Umum MUI Sumatra barat, mengganti istilah "Gaya Hidup Islami" untuk istilah "Normal Baru" yang malah bisa diartikan kehidupan yang tidak normal.

Gaya Hidup Islami adalah cara hidup yang sangat normal dari sejak dulu.

Buat  apa  lagi  bikin -bikin  cara  hidup  baru  yang  tidak  jelas  dan  kabur  itu  . . . ? 

Sabtu, 30 Mei 2020

YANG LEBIH TULUS MENDOAKAN ADALAH ANAKMU

Penyusun: Raehanul Bahraen

Yang menyayangi-mu sejatinya: Orang tua, saudara, istri/suami dan anak-anakmu

Merekalah pahit-manis berbagi, Semua saling tulus mendoakan



Jika kau renungkan

Umur orangtua tidaklah lebih panjang darimu

Saudara-mu bisa jadi tersibukkan oleh keluarganya

Pasanganmu bisa jadi nyawanya mendahului

Terlebih ia menikah lagi



Tersisalah anak-anakmu

Dalam gelapnya kubur

Penantian panjang hari kebangkitan

Harapanmu

Harta dan kesuksesan anakmu

Ataukah doa mereka



Saudaraku

Didiklah, perbanyaklah dan berdoalah

Anak-anak yang shalih

Bermanfaat bagi manusia dan berakhlak

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Rabbi hablii minash shaalihiin”

“Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku anak-anak yang shalih”. (Ash Shaffaat: 100)



Pernahkah anda mendengar

Orang yang terheran-heran di Akhirat?

Terheran dari mana datangnya

Kedudukannya yang tinggi ini

Padahal ia sadar di dunia

Amal tidaklah banyak



Datanglah jawabannya:

“Karena Istigfar anak-anakmu”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

نَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

“Sungguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga lalu dia pun bertanya, ‘Dari mana ini?’ Dijawab, ‘Karena istighfar anakmu untukmu.’”

[Sunan Ibnu Majah no. 3660, dinilai hasan oleh al-Arnauth dalam tahqiq Musnad Ahmad]

Rabu, 27 Mei 2020

Sayangilah anak-anak kita

Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh

Semangat Dhuha



Rasululloh dulu pernah menegur seorang ibu. Anaknya sedang bermain dengan dan digendong oleh Rasululloh Shalallahu 'Alaihi Wassalam (ﷺ).

Lalu dia pipis mengenai pakaian Rasul Shalallahu 'Alaihi Wassalam (ﷺ).

Kemudian anak kecil itu segera dimarahi dan direnggut dengan kasar oleh ibunya karena mengencingi Rasululloh Shalallahu 'Alaihi Wassalam (ﷺ). Lalu Rasululloh menegur dan bertanya, “mengapa engkau memarahi dan merenggutnya dengan kasar?” Ibu itu menjawab alasannya. Rasululloh Shalallahu 'Alaihi Wassalam (ﷺ) lalu bersabda, “Sesungguhnya baju yang kotor ini bisa dicuci dan dihilangkan kotorannya, namun siapa yang bisa menghilangkan kekeruhan jiwa seorang anak atas bentakan dan renggutan yang kasar yang telah dilakukan kepadanya.”
(HR Muslim)

Tahukan kita di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh.

Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga.”

Semoga kita semakin penuh kasih sayang dg anak2 kita,  cucu2 kita dan anak2 kecil lainnya.
Mereka butuh asih,  asuh dan asah bukan bentakan.


Selamat menunaikan ibadah shalat Dhuha, Semoga Allah menerima amal ibadah kita Aamiin

Rabu, 20 Mei 2020

BERPRASANGKA BAIKLAH TERHADAP ALLAH

BERPRASANGKA BAIKLAH TERHADAP ALLAH..KARENA TIDAK ADA SATUPUN AIR MATA YANG JATUH SIA-SIA..

(Sumber: Copas grup WA ODOJ)

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

"Allah mempersiapkan bagi hamba-hambanya kedudukan (yang tinggi) di surga,yang mereka tidak akan mampu mencapai kedudukan tersebut hanya dengan amalan sholeh mereka.."

Mereka tidak akan mencapainya kecuali dengan ujian dan musibah,

Maka Allahpun menyiapkan sebab-sebab yang menggiring mereka kepada ujian dan musibah..

Kita tidak berharap untuk diuji apalagi tertimpa musibah,

Akan tetapi jika hal itu datang maka wajib bagi kita untuk bersabar..

Siapa tahu dengan ujian dan musibah ini kita dapat meraih kedudukan yang lebih tinggi di surga yang tidak mungkin kita raih dengan amalan sholeh lain kita..


Berprasangka baiklah terhadap Allah,

Karena tidak ada satupun airmata yang jatuh sia-sia, dalam setiap tetesnya terdapat kasih sayang Allah yang begitu dalam..

Dibalik ujian atau musibah semata-mata Allah hanya akan menyelamatkanmu,

Pasti akan ada hikmah yang begitu besar yang kita baru akan menyadarinya setelah ujian itu datang..

Orang yang paling beruntung dan mulia ialah ia yang taat terhadap perintah Allah dan bersabar ketika tertimpa musibah..

Rabu, 13 Mei 2020

Khubaib bin Adiy: Tawanan Berakhlaq Mulia

Kisah Pengantar Rehat


Pada hari yang ditetapkan untuk mengeksekusi sahabat yang mulia ini, anak-anak al-Harist membawa Khubaib keluar dari wilayah tanah haram Mekah. Mereka ingin melakukan eksekusi di luar tanah haram. Menjelang eksekusi, Khubaib mengajukan permintaan kepada mereka, “Berilah aku waktu sebentar saja untuk melakukan shalat dua rakaat.” Mereka pun mengizinkannya mengerjakan shalat dua rakaat.

Usai shalat, Khubaib berkata, “Sungguh seandainya kalian tidak menganggap aku takut (menghadapi kematian), tentu aku akan menambah jumlah rakaat shalatku. Ya Allah, hitunglah jumlah mereka, binaskanlah mereka satu per satu, jangan biarkan satu pun diantara mereka hidup.”

Kemudian Abu Sirwa’ah, Uqbah bin al-Harits mendekat dan mengeksekusinya. Begitulah, Khubaib bin Adi al-Anshari menemui kematiannya yang indah, syahid di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia merupakan orang yang pertama mencontohkan melakukan ibadah shalat sunnah sebelum dieksekusi.

Masya Allaah.. betapa mulia akhlak Khubaib meski ia seorang tawanan yang akan dieksekusi.

Demikianlah akhlak yang diajarkan rasulullah.
Bersikap baik, hatta terhadap musuh sekalipun. Sebagaimana yg dikatakan nabi, "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."

☘☘ Semoga Bermanfaat

-----------------------

Sumber:
1. https://kisahmuslim[dot]com/4024-khubaib-bin-adi-tak-gentar-menghadapi-eksekusi-mati[dot]html
2. Majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XI/1429H/2008M
3. fb Ika Aryani

Rabu, 06 Mei 2020

PANDAI MEMAAFKAN

(Sumber WA Grup ODALF)

Menjadi pribadi pemaaf adalah baik,
menjadi pribadi yangh pandai memaafkan tentu akan lebih baik.
Pandai memaafkan, berarti mudah dan cepat
dalam hal sesuatu yang memang harus segera dimaafkan.
Tidak akan menyimpan rasa marah apalagi dendam dalam hati.
Pandai memaafkan , tentu saja tidak akan menyimpan “penyakit” dalam hati dan pikiran kita.

Seorang ahli hikmah mengatakan, lupakanlah dua hal.
“Lupakanlah kebaikanmu kepada orang lain
dan lupakanlah kesalahan orang lain kepadamu.”

Insan yang pandai memaafkan bahkan membalas orang yang menyakitinya dengan kebaikan yang mengesankan.

Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu.” (HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baghawy).

Sahabat……
Jadilah orang yang pandai memaafkan,
berikanlah maaf pada sesama dan semua…..
Memaafkan dengan segera, santun, tulus ,
dengan segenap kemampuan sering menyisakan jejak…
Jejak keagungan, jejak yang bisa dibaca dan menjadi pelajaran bagi sesama..

Mungkin ada di antara kita,
memilih menumpahkan kemarahan ketika harga diri dijatuhkan.
Mendahulukan emosi ketika orang menyakiti
dengan kalimat-kalimat sindiran yang disengaja.
Orang yang pandai memaafkan memilih untuk berterima kasih
dan meyakini adanya transfer pahala ketika mampu memaafkan.
Dan memilih tidak lagi harus khawatir,
karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh di mata-Nya,
ketika dia menggadaikan diri pada perbuatan dosa dan maksiat….

Pandailah dalam memaafkan, sahabat…
Termasuk pandailah memaafkan diri kita sendiri…
Agar kita bisa menikmati kilaunya pagi…
bisa meresapi indahnya jingga senja hari…….

“…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu?
Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur :22)



#SemangatPagi
#SemangatMembumikanAlQuran
#SemangatOneDayHalfJuz
#YukTilawah

Rabu, 29 April 2020

SIAPAKAH ORANG YANG MATI ?

(Sumber Copas Whatsapp Grup ODALF)

Orang yang mati adalah orang yang hatinya tidak ada kehidupan. Hati seperti ini tidak mengenal Rabbnya, tidak menyembah-Nya dengan menjalankan berbagai perintah-Nya sesuai dengan apa yang telah Allah cintai...

Salah seorang diantara orang-orang shalih terdahulu pernah berkata :

يَا عَجَبًا مِنَ النَّاسِ يَبْكُوْنَ عَلَى مَنْ مَاتَ جَسَدُهُ وَلاَ يَبْكُوْنَ عَلَى مَنْ مَاتَ قَلْبُهُ وَهُوَ أَشَدُّ

"Alangkah mengherankan pada diri manusia, mereka menangisi orang yang mati jasadnya tetapi mereka tidak menangisi orang yang telah mati hatinya, padahal itu lebih utama (untuk ditangisi)" (Tazkiyatun Nufus hal 44 oleh Dr. Ahmad Farid)

قيل لابن مسعود رضي الله عنه: من ميت الأحياء؟
فقال: الذي لا يعرف معروفا ولا ينكر منكرا

Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu ditanya : "Siapakah orang mati (di antara orang-orang) yang hidup ?” Dia menjawab : "Orang yang tidak tahu perkara yang baik dan juga tidak mengingkari kemungkaran" (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf VII/504 dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa' 1/375)


Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :

ليس الميت من خرجت روحه من جنبيه، وإنما الميت من لا يفقه ماذا لربه من الحقوق عليه

"Bukanlah orang yang mati itu adalah orang yang ruhnya telah keluar dari tubuhnya, tetapi orang yang telah mati adalah orang yang tidak memahami apa hak-hak Rabbnya terhadap dirinya" (At-Tadzkirah hal 18)

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

الرَّجُــلُ: هُوَ الَّذِي يَخَافُ مَــوْتَ قَلْبِــہ ، لَا مَوْتَ بَدَنِــہ ِ، إِذْ أَكْثَرُ هَــؤُلَاءِ الْخَلْقِ يَخَافُونَ مَوْتَ أَبْدَانِهــِمْ، وَلَا يُبَالُـــونَ بِمَوْتِ قُلُوبِهِمْ

"Seorang laki-laki (yang sejati) itu adalah yang merasa takut akan kematian hatinya, dan dia tidak merasa takut akan kematian badannya. Karena kebanyakan orang justru takut dengan kematian badan mereka, tetapi tidak perduli dengan kematian hati mereka" (Madaarijus Saalikin III/248)

Sebagian ahli hikmah telah berkata :

الْمُسِيْءُ مَيـِتٌ وَإِنْ كَانَ فِي دَارِ الْحَيَاةِ وَالْمُحْسِنُ حَيٌّ وَإِنْ كَانَ فِي دَارِ الْأَمْوَاتِ

"Orang yang berbuat jahat (sejatinya) adalah mayat walaupun ia hidup di dunia, dan orang yang berbuat baik (hakikatnya) adalah hidup meskipun dia berada di negeri kematian (di dalam kubur)" (Fawaaid min Kitab Adabid Dunya wad Diin hal 4 oleh Imam al-Mawardi)

Imam al-'Utsaimin rahimahullah berkata :

العالم حي بعد مماته، والجاهل ميت في حياته

"Orang yang berilmu adalah orang yang hidup (namanya) setelah kematiannya, sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang mati di masa hidupnya" (Adh-Dhiya' al-Lami’ hal 15)

Betapa seringnya hati ini mudah merasa iba saat melihat manusia yang miskin papa, tapi kenapa jarang merasa iba terlebih berduka saat melihat manusia yang bodoh yang tidak mau mempelajari agama...

Ketahuilah, kebodohan di dalam agama ini dapat memperlama penghisaban dan bisa menggiring pelakunya masuk ke Neraka, karena banyaknya kewajiban yang tidak dia ketahui hingga membuatnya celaka...

Astaghfirullah

Rabu, 22 April 2020

Tentukanlah Disisi Mana Engkau Akan Berdiri ?

RENUNGAN

(Sumber: copas wa grup ODALF)

      Tentara musuh memasuki sebuah desa. Mereka menodai kehormatan seluruh wanita di desa itu, kecuali seorang wanita yang selamat dari penodaan.

Ia melawan, membunuh dan kemudian memenggal kepala tentara yang akan menodainya.

Ketika seluruh tentara sudah pergi meninggalkan desa itu, para wanita malang semuanya keluar dengan busana compang camping, meraung, menangis, meratap, kecuali 1 orang wanita tadi.

Ia keluar dari rumahnya dengan busana rapat bersimbah darah sambil menenteng kepala tentara itu dengan tangan kirinya.


Para wanita bertanya :

"Bagaimana engkau bisa selamat dari bencana ini?"

Ia menjawab :

"Bagiku hanya ada satu jalan keluar, berjuang membela diri atau mati dalam menjaga kehormatan."

Para wanita mengaguminya, tetapi kemudian rasa was-was merambat dalam benak mereka, bagaimana nanti bila para suami menyalahkan mereka gara-gara wanita pemberani ini, mengapa kalian tidak membela diri seperti wanita itu?"

Kekaguman pun berubah perlahan menjadi ketakutan. Dan dikala lalai, seperti dikomando, para wanita menyerang wanita malang itu, mereka membunuhnya..
Membunuh kebenaran agar dapat bertahan hidup dalam aib, dalam kelemahan.

Beginilah keadaan kita saat ini..
Orang-orang yang rusak dan para pendosa mencela, mengucilkan, menyerang dan bahkan membunuh orang-orang mulia agar mereka tidak menjadi saksi bagi kerusakan dan keburukan, agar hidup terlihat berjalan baik walau dalam kehinaan.

Sungguh inilah fitnah akhir zaman ini.

Rabu, 15 April 2020

NIKMAT

(Sumber: Copas WA grup ODALF)

Hidup Ini Bukan Tentang Mereka Yang Membencimu, Tapi Tentang Kehendak Allah Yang Menyayangimu


Saat hidup yang kamu miliki terusik dengan kebencian orang lain terhadapmu, sebab nikmat yang tengah kamu dapatkan dari Allah begitu besar, bersabarlah….! Sebab hidup ini bukan tentang mereka yang membencimu, tetapi tentang kehendak Allah yang menyayangimu.

Jadi, tidak usah resah saat kebencian orang lain tengah menyelimuti hidupmu, sebab tak sedikit dari kita sebagai seorang manusia mempunyai perasaan iri dengki kepada orang lain yang dianggapnya lebih mujur keadaan dunianya dibandingkan dengan dirinya, sehingga membenci menfitnah, dan berbicara-bicara yang seadaanya seringkali dilakukan.

Namun, meski demikian kita harus tetap tegar selagi yang kita dapatkan hak diperoleh dari jalan yang dihaturkan oleh Allah, jangan risaukan mereka yang membenci, sebab hidup ini tegantung kehendak-Nya, bukan kebencian mereka.

Tidak usah mearsa khawatir jika hidupmu dibenci oleh orang yang tidak menyukai nikmat yang telah Allah berikan padamu, karena dengan kebencian itulah Allah sebenarnya tengah memberimu pembelajaran yang paling berharga dalam hidup ini, maka bersabarlah dan selalu ikhlaslah akan semuanya.

Ya..bersabarlah sebab semua itu adalah ujian nikmat dari sang pemberi nikmat, karena bila kau bisa bijaksana dalam menanggapi api amarah mereka yang didasari oleh kebenciaannya, maka sudah tentu Allah Akan tambahkan nikmat yang lebih sempurna untukmu, oleh sebab itu pandailah menjaga hati agar tetap tenang dengan sabar yang terus menerus.

Jangan sampai kau membalas membencinya, karena hal itu akan membuatmu merugi sebab tidak tahunya kamu bersyukur dalam sabar. Dan tidak usah merasa sakit hati atas segala perkataan buruknya padamu, sebab nikmat yang kamu miliki bukan berasal darinya, tetapi dari Allah yang selalu menyayangimu.

Teruslah fokus pada kehidupanmu, nikmatilah segala nikmat yang Allah berikan padamu dengan baik dan bijaksana, jangan goyah dan terpancing oleh amarah sebab tak bisanya mereka menjaga mulut, sebab hidupmu bukan tergantung kepada mereka, dan seberapa kejinya mereka tidak menyukai kebahagianmu dalam hidupmu, jika Allah masih menginginimu bahagia maka sampai kapanpun ia akan memberikan nikmatnya untukmu agar tetap bahagia.

Maka, arahkan hati selalu kepada Allah, agar hati tetap tenang dan tak sedikitpun terusik akan kebencian mereka, tetaplah menyadari bahwa yang harusnya menjadi bahan tela’ah bukan cacian mereka ataupun besarnya kebencian mereka, tetapi kesadaran diri untuk selalu bersyukur kepada Allah agar Allah senantiasa menjaga hidupmu selalu baik.

Rabu, 08 April 2020

Benarkah Shalat Dhuha Membuka Pintu Rezeki?

👤 Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
(Sumber: Copas WA grup ODALF)

Benarkah Shalat Dhuha Membuka Pintu Rezeki?

Apakah shalat dhuha memperlancar rezeki? trim’s

Vito

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Islam mengajarkan, agar kita berusaha mengejar kebahagiaan akhirat sebanyak-banyaknya, melebihi usaha kita dalam mengejar dunia.

‎وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (QS. Al-Qashas: 77)

Anda bisa perhatikan, Allah mengajak kita untuk menjadikan dunia ini kesempatan mencari kebahagiaan bagi akhirat, sebisa yang kita lakukan. Akan tetapi, jangan 100%. Jangan lupakan bagian dari kehidupan dunia.

Setiap muslim, pasti dia melakukan aktivitas dunia dan aktivitas akhirat. Berdasarkan ayat di atas, seharusnya aktivitas akhirat, lebih banyak dari pada aktivitas dunia. Dengan kata lain, orientasi akhirat, lebih dominan dari pada orientasi dunia.

Namun sangat disayangkan, di zaman ini, prinsip yang diajarkan pada ayat di atas dibalik. Orientasi dunia, jauh lebih dominan dari pada orientasi akhirat. Bahkan sampai amal ibadah yang seharusnya dilakukan untuk akhirat, turut dikorbankan untuk mendapatkan dunia.

Lebih dari itu, ada satu ayat yang selayaknya perlu kita ingat ketika kita sedang beramal. Yaitu firman Allah,

‎مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ . أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya maka akan Kami berikan imbalan amal mereka di dunia dan tidak dikurangi. Mereka itulah orang-orang yang hanya akan mendapatkan neraka di akhirat dan terhapuslah segala yang telah mereka lakukan dan batal perbuatan yang telah mereka lakukan.” (QS. Hud: 15 – 16).

Untuk itu, murnikan niat amal kita untuk mendapat ridha Allah, dan bukan tendensi dunia. Agar amal kita menjadi amal yang ikhlas.

Keutamaan Shalat Dhuha untuk Akhirat

Terdapat banyak keutamaan shalat dhuha. Dan jika perhatikan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak menekankan masalah akhirat.

Kita simak beberapa hadis berikut,

I Pertama, hadis dari Abu Buraidah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎فِى الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ ». قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ

Dalam diri manusia terdapat 360 ruas tulang, wajib bagi semua orang untuk mensedekahi setiap ruas tulangnya.” Para sahabat bertanya: “Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Nabi Allah?” Beliau bersabda: “Menutupi ludah di masjid dengan tanah, menyingkirkan sesuatu dari jalan (bernilai sedekah). Jika kamu tidak bisa mendapatkan amalan tersebut maka dua rakaat Dhuha menggantikan (kewajiban)mu.” (HR. Abu Daud 5242, Ahmad 23037 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

II Kedua, hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

‎بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَعْثًا فَأَعْظَمُوا الْغَنِيمَةَ ، وَأَسْرَعُوا الْكَرَّةَ ، فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَا رَأَيْنَا بَعْثًا قَطُّ أَسْرَعَ كَرَّةً ، وَلا أَعْظَمَ مِنْهُ غَنِيمَةً مِنْ هَذَا الْبَعْثِ ، فَقَالَ : أَلا أُخْبِرُكُمْ بِأَسْرَعَ كَرَّةً مِنْهُ ، وَأَعْظَمَ غَنِيمَةً ؟ رَجُلٌ تَوَضَّأَ فِي بَيْتِهِ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ، ثُمَّ تَحَمَّلَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَصَلَّى فِيهِ الْغَدَاةَ ، ثُمَّ عَقَّبَ بِصَلاةِ الضَّحْوَةِ ، فَقَدْ أَسْرَعَ الْكَرَّةَ ، وَأَعْظَمَ الْغَنِيمَةَ

“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengutus sekelompok utusan perang, kemudian utusan ini membawa banyak harta rampasan perang dan pulangnya cepat. Kemudian ada seorang berkata: “Wahai Rasulallah, kami tidak pernah melihat kelompok yang lebih cepat pulang dan lebih banyak membawa ghanimah melebihi utusan ini.” Kemudian Beliau menjawab: “Maukah aku kabarkan keadaan yang lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak membawa rampasan perang? Yaitu seseorang berwudlu di rumahnya dan menyempurnakan wudlunya kemudian pergi ke masjid dan melaksanakan shalat subuh kemudian (tetap di masjid) dan diakhiri dengan shalat Dhuha. Maka orang ini lebih cepat kembali pulang membawa kemenangan dan lebih banyak rampasan perangnya.”
(HR. Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 6559, Ibn Hibban dalam Shahihnya no 2535, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib 664)

III Ketiga, hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلاةِ الضُّحَى إِلا أَوَّابٌ، وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali para Awwabin” beliau mengatakan: “Shalat Dhuha adalah shalatnya para Awwabin”
(HR. Ibn Khuzaimah dalam Shahihnya no. 1224, Hakim dalam Mustadrak 1182 dan dihasankan al-A’dzami)

Awwabiin berasal dari kata Awwab, artinya orang yang kembali. Disebut Awwabin, karena mereka adalah orang yang kembali kepada Allah dengan melakukan ketaatan. (simak Faidhul Qadir 1/408).

Dan masih ada beberapa hadis lainnya.

Shalat Dhuha Vs Rezeki Lancar

Ada satu hadis, yang mungkin karena hadis ini masyarakat mengkaitkan shalat dhuha dengan pintu rezeki. Hadis dari Uqbah bin Amir al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ‎shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

‎إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ اكْفِنِى أَوَّلَ النَّهَارِ بِأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ بِهِنَّ آخِرَ يَوْمِكَ

Sesungguhnya Allah berfirman: “Wahai ‎anak adam, laksanakan untukKu 4 rakaat di awal siang, Aku akan cukupi ‎dirimu dengan shalat itu di akhir harimu.” (HR. Ahmad 17390, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib 666 dan Syuaib al-Arnauth).‎

Keterangan:

1. Ulama berbeda pendapat tentang 4 rakaat di awal siang yang dimaksudkan ‎di hadis ini. Ada yang mengatakan: shalat dhuha, ada yang berpendapat: shalat ‎isyraq, dan ada juga yang mengatakan: shalat qabliyah subuh dan shalat subuh. ‎Sebagaimana keterangan Mula Ali Al-Qori dalam Al-Mirqah (3/980). Dan ‎ditegaskan oleh Ibnu Abdil Bar bahwa para ulama memahami empat rakaat ‎tersebut adalah shalat dhuha (Al-Istidzkar, 2/267)‎

2. Tentang kalimat ’Aku akan penuhi ‎dirimu’ Imam as-Sindi menjelaskan ada beberapa kemungkinan makna,

3. Aku cukupi dirimu sehingga terhindar dari kecelakaan dan segala musibah

4. Aku cukupi dirimu dengan diberikan penjagaan dari dosa dan ampunan terhadap perbuatan dosa yang dilakukan di hari itu.

5. Aku cukupi dirimu dalam segala hal.

(Ta’liq Musnad Ahmad Syuaib al-Arnauth, 28/613).

Jika kita perhatikan, hadis di atas tidak secara tegas menunjukkan bahwa shalat dhuha membuka kunci pintu rezeki. Hadis ini hanya menjelaskan janji Allah bagi orang yang shalat 4 rakaat di pagi hari, baik shalat subuh, qabliyah subuh atau shalat dhuha, akan dicukupi di akhir hari. Itupun dengan syarat, shalat 4 rakaat di waktu pagi itu dilakukan ikhlas untuk Allah, bukan karena tendensi untuk dunia.

Karena Allah berfirman, ”laksanakan untuk-Ku 4 rakaat..” kata untuk-Ku menunjukkan bahwa itu harus dilakukan dengan ikhlas.
Namun jika tendensinya untuk dunia, untuk melancarkan rezeki, berarti shalat ini dikerjakan bukan murni untuk mengharap ridha Allah. Tapi untuk yang lainnya.

Allahu a’lam


Rabu, 01 April 2020

TERKENAL DILANGIT

(Oleh: Ustadz Fariq Gasim Anuz -hafizhahullah)

ﺃﺧﻔﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻘﺒﻮﻝ : ﻟﺘﺒﻘﻰ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻞ

Allah merahasiakan mana doa yang terkabul; agar hati manusia tetap antara harap dan cemas

ﻭﺃﺑﻘﻰ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻣﻔﺘﻮﺣﺎ : ﻟﻴﺒﻘﻰ ﺍﻼﻧﺴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﻞ

Allah membuka selalu pintu taubat; agar setiap orang tetap optimis

ﻭﺟﻌﻞ ﺍﻟﻌﺒﺮﺓ ﺑﺎﻟﺨﻮﺍﺗﻴﻢ : ﻟﺌﻼ ﻳﻐﺘﺮ ﺃﺣﺪ ﺑﺎﻟﻌﻤﻞ

Allah jadikan husnul khatimah sebagai ukuran kebaikan; agar tiada seorang pun bosan beramal.

ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺸﻜﻞ ﻭﺍﻟﺠﺴﻢ ﺃﻫﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﻭﺡ….

ﻣﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﺗﺼﻌﺪ ﻟﻠﺴﻤﺎﺀ…..ﻭﺍﻟﺠﺴﻢ ﻳﺪﻓﻦ ﺗﺤﺖ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ!!

Seandainya rupa dan tubuh itu lebih penting dari ruh maka ruh tak akan naik ke langit… dan tubuh tidak akan dikubur di tanah!!

ﻛﻢ ﻣﻦ ﻣﺸﻬﻮﺭ ﻓﻲ ﺍﻸﺭﺽ
ﻣﺠﻬﻮﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ…

Betapa banyak orang yang terkenal di bumi, tapi tidak dikenal di langit

ﻭﻛﻢ ﻣﻦ ﻣﺠﻬﻮﻝ ﻓﻲ ﺍﻸﺭﺽ

ﻣﻌﺮﻭﻑ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ

Betapa banyak orang yang tidak dikenal di bumi, tapi terkenal di langit.

ﺍﻟﻤﻌﻴﺎﺭ ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻸﻗﻮﻯ

“ ﺇﻥ ﺃﻛﺮﻣﻜﻢ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺗﻘﺎﻛﻢ “

Tolak ukurnya adalah ketakwaan, bukan kekuatan!

“Sesungguhnya yg paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yg paling bertakwa”. [ QS. Al-Hujurat (49): 13 ]

astagfirullooh wa atuubu ilaihi..

Rabu, 25 Maret 2020

Bicara Baik Atau Diam

Bismillah
(Sumber: Copas WA grup ODALF)

"Kamu ga pengen dandan gitu? berapa sih harga bedak atau lipstik, biar suami kamu tuh liatnya segeran...ga kumel kaya gitu...."

*#DEGGG. Wanita itu berusaha keras menutupi aib suaminya bahwa udah berapa hari ini keperluan sehari-hari habis dan usaha suaminya belum membuahkan hasil.

WORDS!!!!

Fatal.
Kalo diucapkan ke orang yang masih punya stok sabar dan tawakal mungkin dia hanya diam dan beristighfar.
Dengan tuduhan seolah enggan berdandan menyenangkan hati suami, padahal justru wanita itu pasang badan menutupi aib suaminya.

Kalo diucapkan ke orang yang sedang kalut dan muak dengan keadaannya mungkin dia akan bereaksi buruk 'hanya' akibat ucapan minim empati semacam itu.

Bunda banyak dapet curhat ibu-ibu seputar basa basi yang terlalu basi 🤮😷
Yang akhirnya menyakiti hati.
Yang ga peka, minim empati.

Kadang kita lihat suatu rumah tangga seolah tanpa masalah karena ada pihak yang begitu pandai menyembunyikan aibnya.
Kadang juga kita lihat suatu rumah tangga seolah penuh masalah karena ada pihak yang begitu mudah mengeluh akan keadaan sulit yang ga seberapa.

Sesudah menikah,
mungkin terkadang kita belum paham....

Bahwa membeli beras dan bertahan hidup itu lebih utama dibanding membeli alat make up.
Bahwa membayar spp iuran sekolah anak itu lebih utama dibanding mengganti cat dinding rumah.
Bahwa memberi pinjaman kepada yang membutuhkan itu lebih utama dibanding makan di restoran mewah.

Dan aneka skala prioritas setiap keluarga yang mungkin berbeda-beda....

Hidup kita enak, ga lantas membuat kita berhak asbun dan mengucapkan hal yang merendahkan orang lain.
Hidup kita kurang enak, ga lantas membuat kita berhak mengumbar keluhan dan mengemis-ngemis empati dan bantuan dan orang lain.

Sabar dan syukur 😰

Sungguh betapa banyak kesalahpahaman berdasarkan apa yang kita lihat, padahal kenyataan tidak sesuai dengan prasangka kita.

Minta sama Allah diberi hati yang bersih,
Hati yang mudah berempati 😔
Mudah memahami keadaan orang lain, sehingga selalu mampu mengeluarkan kalimat yang pas saat berkomentar.
Ga menyakiti, ga mencela, ga penuh basa basi, ga berbohong, ga menyanjung berlebihan, intinya ga bikin orang ga nyaman dengan ucapan-ucapan kita 😰

Empati itu hadiah dari Allah.
Gunakan sebaik-baiknya.
karena dengan empati semua keadaan bisa menjadi nyaman.

Banyak orang sekedar menjadi tua tapi semakin jauh dari sikap berempati...
atau terkadang berusaha terlihat punya empati dengan pemilihan kalimat yang salah...
lain di mulut lain di hati,
lain di mulut lain pula di perbuatan.

na'udzubillaah...

pantaslah nasehatnya bicara baik atau diam
salah sedikit bisa jadi fatal

mohon maaf lahir batin yaa... 🙏

barakallaahu fiik

Rabu, 18 Maret 2020

DZIKIR YANG PALING RINGAN

SATU HARI SATU HADITS
(Sumber: WA Grup ODALF)


كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى اَلرَّحْمَنِ, خَفِيفَتَانِ عَلَى اَللِّسَانِ, ثَقِيلَتَانِ فِي اَلْمِيزَانِ, سُبْحَانَ اَللَّهِ وَبِحَمْدِهِ , سُبْحَانَ اَللَّهِ اَلْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang yang dicintai Allah ar-Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu Subhaanallahi wa bihamdih, subhaanallahil ‘azhiim
(artinya : “Maha Suci Allah sambil memuji-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).”
(HR. Bukhari 6406 dan Muslim 2694)

Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ الْعَظِيْمُ السَّمِيْنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ

“Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk.”
(HR. Bukhari 4729 dan Muslim 2785)

Kandungan hadits
1. Konsep dalam Islam mengenal amalan dzikir, yang diagama lain tidak dikenal

2. Dzikir yang teringan adalah bertasbih dan memuji Allah Subhanahu wata'ala, sekalipun demikian pahalanya melampaui dua bukit beratnya

3. Tasbih dan Tahmid  bila di lantunkan hanya butuh waktu dua menit, tetapi keutamaannya menghantarkan pelakunya masuk surga

4. Masuk surga bukan ditentukan oleh bobot dan berat badan, tetapi ditentukan oleh beratnya amal shaleh.

5. Ketika waktu longgar usahakan di gunakan untuk dzikir, terutama ketika sedang macet di jalan maka  berdzikir merupakan pilihan yang tepat.

6.  Dengan dzikrullah hati menjadi tenang, perasaan damai, dan karakter menjadi cool.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ

“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit.
Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”
(QS. Al-Anbiya’: 47)

Rabu, 11 Maret 2020

NASIHAH ULAMA

NASIHAH dari para ulama

Niat ingin berubah.

Tapi duduk saja..

Katanya hidayah belum sampai.

Nanti hidayah sampai aku berubahlah..

Mau menunggu sampai kapan... ?

Sampai ajal menjemput.. ?

Hidayah itu memang milik Allah SWT.

Tapi kita harus berusaha untuk memilikinya.

Jangan sombong..!

Jangan tinggi hati..!

Jangan sampai Allah berpaling pada kita. dan kita blm bertaubat saat ajal menjemput.

Allahu


Bersyukurlah dalam setiap keadaan, karena nikmat Allah tidak akan pernah putus...

🌺 SAKIT - Mungkin Allah ingin menggugurkan dosa kita..

🌺 SEHAT - Mungkin Allah ingin kita banyak beribadah..

🌺 MISKIN - Mungkin Allah ingin melihat usaha kita..

🌺 KAYA - Mungkin Allah ingin kita dermawan membantu yang miskin..

🌺 SUSAH - Mungkin Allah ingin kita menjadi orang yang sabar..

🌺 SENANG - Mungkin Allah ingin kita mengucapkan ALHAMDULILLAH..

Berhusnudzon-lah kepada Allah..karena Allah tau apa yang terbaik buat kita....