Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Selasa, 11 Maret 2014

Fenomena Toilet Umum di Indonesia (WC Jongkok atau Duduk?)


Bagiku kebersihan sebuah toilet itu sangat penting. Apalagi dalam Islam ada hadist yang menyebutkan bahwa Kebersihan adalah sebagian dari Iman. Bisa dikatakan juga bahwa kebersihan toilet rumah adalah tolok ukur kebersihan sang pemilik rumah tersebut.
Ketika kita bepergian ke tempat umum dalam waktu yang lama tentu memerlukan toilet umum. Tetapi seringkali kita menemukan toilet-toilet umum yang sangat kotor dan jorok. Bahkan di Mall mewah sekalipun terkadang menemukan toilet yang kotor, becek dan jorok. Kenapa hal ini bisa terjadi? Yuk kita lihat dari kacamata orang Indonesia yang mayoritas Muslim.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengelola toilet umum:
1.      Petugas Kebersihan yang rajin dan ulet.
Kebiasaan orang Indonesia saat buang air kecil ataupun buang air besar adalah membersihkan dengan air sehingga ketersediaan air dan petugas kebersihan yang rutin sangat diperlukan sekali di toilet-toilet umum. Apabila petugas kebersihan selalu mengecek dan membersihkan setiap ruang toilet setelah dipakai maka kebersihan toilet akan terjaga.
2.      Air yang Memadai berupa kran air/selang air di dalam WC.
Air masih menjadi hal penting untuk membersihkan saat BAK& BAB. Terutama jika kita membawa anak balita yang masih menggunakan lampin/popok sakali pakai. Saya sempat kebingungan mencari air untuk membersihkan BAB anak saya dalam popoknya.
3.      Ketersediaan WC Jongkok dan Duduk yang sama jumlahnya.
Pengguna toilet umum di Indonesia terdiri dari berbagai kelas sosial, oleh karena itu ketersediaan toilet duduk dan jongkok harus berimbang. WC duduk disediakan untuk memenuhi standar Internasional dan untuk  orang-orang yang sudah terbiasa menggunakan WC duduk serta manula yang mengalami kesulitan jongkok. WC jongkok disediakan untuk orang-orang yang masih tradisional dengan cara jongkok dan yang menjaga kebersihan bagian tubuh yang menempel pada WC ataupun jijik dengan penggunaan WC duduk umum. Apalagi WC duduk lebih direkomendasikan untuk BAB karena lebih maksimal daya dorong otot pada saat BAB. Secara pribadi, saya lebih senang dengan WC jongkok.
4.      Ketersediaan Tissue dan cairan higinis pada WC duduk.
Untuk memenuhi standar Internasional, di toilet umum banyak dibuat WC Duduk. Seharusnya pengelola memberikan fasilitas kran/selang air, tissue dan cairan higinis untuk membersihkan bagian yang diduduki ataupun kertas alas berbentuk lingkaran sebesar alas WC.

Jika ke-4 hal diatas tidak terpenuhi maka wajarlah jika di Mall besar dan tempat-tempat umum bergengsi mempunyai toilet umum yang kotor, jorok dan menjijikkan karena ada bekas BAB di dinding WC nya.