Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Kamis, 31 Desember 2015

Semakin Rendah Semakin Tinggi

📢 @TausiyahBimbinganIslam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📆 Senin, 16 Rabi'ul Awwal 1437 H / 28 Desember 2015 M

📖 Semakin Rendah Semakin Tinggi

🔎 Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
Semakin seorang hamba tunduk, hina, dan butuh kepada Allah maka ia semakin dekat kepadaNya dan semakin tinggi kedudukannya di sisiNya.

Maka orang yang paling berbahagia adalah orang yang paling tinggi peribadatannya kepada Allah.

Adapun terhadap makhluk (orang lain) maka sebagaimana yang dikatakan:
** Butuhlah kepada siapa saja yang kau kehendaki maka jadilah engkau tawanannya
** Cukupkanlah dirimu dari siapa saja yang kau kehendaki maka engkau semisal dengannya
** Berbuat baiklah kepada siapa saja yang kau kehendaki maka engkau akan menjadi pemimpinnya.

Maka seorang hamba sangat tinggi kedudukannya dan sangat dihormati oleh masyarakat jika ia sama sekali tidak butuh kepada mereka.

Jika engkau berbuat baik kepada mereka sedangkan engkau tidak butuh kepada mereka maka engkau sangat mulia dan dihormati oleh mereka.

Kapan saja engkau butuh kepada mereka -meskipun hanya seteguk air- maka berkuranglah kedudukanmu seiring dengan kadar kebutuhanmu kepada mereka.

🍃 Karenanya tatkala Hatim Al-Ashom ditanya : “Bagaimanakah selamat dari manusia?”, ia berkata, “Engkau memberikan kebaikan kepada mereka, dan engkau tidak mengharap sesuatupun Dari mereka.”
(Majmu al-fataawaa 1/39)

✒️ Ustadz Firanda Andirja, MA
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
👥 Facebook Page :
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣 Telegram Channel :
Telegram.me/TausiyahBimbinganIslam

Selasa, 22 Desember 2015

Ibu...maafkan aku


Ibu, Maaf Tak Ada Bunga Untukmu di hari ini . .


By: Ustadz Budi Ashari, Lc

Dalam silaturahim saya ke salah seorang senior saya, dengan gurau beliau berkata: Ayo, sudah cari kado belum untuk hari ibu?

Di grup orang-orang baik yang ada di media sosial pun bermunculan berbagai kreasi gambar tentang kemuliaan seorang ibu dan ujungnya: Selamat Hari Ibu.

Saya baru sadar kalau ini adalah bulan di mana hari ibu diperingati. Dari sejak awal, saya katakan bahwa berbagai peringatan hari tersebut jelas bukan karakter agama Islam ini. Tak hanya hari ibu, ada juga hari ayah, hari tembakau, hari kanker, dan entah hari-hari apa yang akan diusulkan kembali setelah ini.

Ini hadir dari kebiasaan sebuah masyarakat yang tidak mampu memenuhi hak seseuatu yang diperingati tersebut. Maka untuk memberikan kepedulian dan perhatian mereka, hari itu diadakan.

Silakan baca sejarah hari-hari tersebut. Hari ibu ini contohnya. Hari yang mulai diramaikan di Amerika ini menjadi hari yang diperingati mengingat masyarakat Amerika adalah masyarakat tanpa ikatan kekeluargaan seperti yang kita kenal dalam Islam. Semakin hari semakin renggang, bahkan bisa tidak saling kenal. Kawin cerai semakin membuat rumit hubungan antara anak dan orang tuanya. Tak ada bab birrul walidain dalam kajian etika mereka. Melihat itu semua, nurani mereka mulai terusik. Ibu yang berjasa –setidaknya- mengandung dan melahirkan, harus dihormati jasanya. Bahkan gereja tak sanggup menyuguhkan moral itu.

Hingga Anna Jarvis tahun 1908 untuk kali pertama membawa bunga yang dibagikan kepada para jemaat yang ada di gereja tempat dahulu ibunya beribadat. Sebelum ini semua, Julia Ward Howe sudah mengkampanyekan ibu untuk keselamatan di Inggris, dalam rangka menyatukan wanita untuk melawan peperangan yang sedang terjadi.

Anna Jarvis memilih waktu Minggu, karena ia ingin menjadi peringatan yang berkekuatan spiritual gereja. Konggres Amerika baru menyepakatinya sebagai hari resmi nasional pada tahun 1914.

Tapi tahukah Anda, kalau Anna Jarvis akhirnya menyesal?

Hanya 9 tahun setelah diresmikannya hari ibu, Amerika mulai berpesta di setiap hari ibu tiba. Dengan dalih menghormati ibu, mereka hanya memanfaatkannya untuk bisnis dan marketing berbagai hadiah di pasar. Sakralitas gereja telah berubah menjadi ajang marketing pasar.

Anna Jarvis menyesal, “Saya berharap bahwa saya tidak memulai hari ini, karena ia telah keluar dari kendalinya.”

Anna mengerahkan sisa hidup dan hartanya untuk mengembalikan hari yang telah disesalinya itu. Dengan semua kemarahannya. Tapi tanpa hasil. Bahkan disebutkan bahwa ia ditangkap tahun 1948 gara-gara demo atas keruhnya hari ibu, dia dianggap mengganggu kesalamatan.

Maaf, apa istimewanya sejarah hari ibu di atas?

Bermula dari pembagian bunga dan hanya berujung pada penjualan bunga. Bermula dari gereja berujung penyesalan. Dan akhirnya penangkapan

Maaf, apa istimewanya?

Cermatilah semua peringatan yang mereka buat. Tak jauh dari suasana seperti itu.

Perlahan tapi pasti, peringatan seperti ini mulai memasuki tubuh muslimin yang tak lagi mempunyai pertahanan kokoh. Termasuk negeri ini. Kita lupa kalau kita ini muslim. Tak memerlukan sebuah hari di mana kita menghormati dan berbakti kepada ibu kita.

Karenanya,

Maaf ibu

Tak ada bunga untukmu

Tidak kartu tak pula makanan kesukaanmu

Hanya di hari ibu

Karena aku sadari sepenuhnya

Kaulah segalanya

Tempatmu hanya sederajat di bawah Allah dan Rasul-Nya

Tiga kali lipat di atas ayah kau lebih mulia

Surga ada di bawah telapak kakimu

Kau pintu surga anak-anakmu

Makhluk yang paling berhak terhadap diriku adalah dirimu

Perintah Al-Quran untuk bakti hanya menyebut jasamu

Al Adabul Mufrod karya Al Bukhari membuka dengan bab tentangmu

Doa ampunan dan kasih sayang selalu terkirimkan untukmu

Setelah amal dan dalam sujud panjangku selalu kado doa untukmu

Bahkan,

Bakti kepadamu tak terhenti setelah tiadamu

Untuk mengantar yang terbaik hingga peristirahatan indahmu

Untuk semua janji, kewajiban, dan wasiatmu

Untuk saudara dan kerabatmu

Untuk teman baikmu

Karena seluruh hidupku untukmu,

di setiap hela nafasku

Sadar, tawaf menggendongmu tak mampu membalas setetes air susumu

Dan,

KARENA BAKTI TIADA MENGENAL HARI

Minggu, 20 Desember 2015

Salam Pejuang Dakwah

Oase Dakwah
Penyejuk Hati Penggugah Jiwa
Kamis, 17 Desember 2015


Salam Pejuang Dakwah
Oleh: Rena S

Syukur tiada henti mari kita panjatkan kepada Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ yang telah memberikan kesempatan emas untuk menjadi salah satu bagian dari segelintir manusia diantara milyaran manusia dibumi. Untuk menjadi penyeru kebaikan seperti para pendahulu kita.

Nabi Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ mencontohkan kepada kita betapa dakwah itu dibangun oleh suatu ikatan yang dilandasi ruhiyah dan komitmen terhadap dakwah Islam.

Bahu membahu mejadi jembatan untuk terus menumbuhkembangkan serta mengekspansi dakwah Islam seluas mungkin.

Hal itu tentunya dibutuhkan loyalitas dan totalitas tanpa batas bagi para pelaku dakwah (kader dakwah) agar dakwah ini terus berkembang dan berkelanjutan.

Kita tidak ingin benang merah dakwah terputus karena pelaku dakwah banyak berguguran, tertarik oleh magnet hitam nafsu dan dunia yang menawarkan kesenangan sesaat, hingga ada satu menit dimana dakwah menjadi mati dan sang kafir mengambil alih posisi.

Takbir bagi antum semua yang sampai detik ini masih istiqomah pada dakwah Islam, kelamnya sejarah dan fananya dunia akan menjadi saksi dari keringat dan darah para aktivis yang memperjuangkan Islam.

Yakinlah bahwa Allah akan memberikan kemenangan. Kita berdo'a semoga Allah menjadikan kita bagian dari hambanya yang kelak menginjakan kaki di firdaus dan disambut di telaga surga Al-kautsar oleh Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ.

Aamiin...


AIHQ(Eks.DTI) PSDM ODOJ
AIHQ/93/17/12/2015
oaseodoj@gmail.com

KADANG KITA LUPA

Odoj Spirit Message (OSM)

Kadang kita merasa memiliki banyak teman di sekeliling kita, namun
Kita akan memahami makna sebuah persahabatan jika kita diuji kesusahan...

Kadang kita lupa untuk bersedekah ketika banyak harta dan merasa kaya,
 padahal ketika "Miskin" kita jadi mengerti tentang arti memberi.

Kadang kita lupa dan merasa masih muda,padahal sudah masuk usia senja, bahkan baru menyadari bahwa masih belum banyak berbuat apa-apa...

Kadang kita lupa dan merasa sehat, padahal kita sudah mendekati ajal, dan kita baru menyadari bahwa kita belum punya amal yang akan dibawa...

Sahabatku...
Hidup itu singkat,
Jadikanlah lebih banyak manfaat untuk diri kita dan orang banyak,
Agar lebih berharga dan mulia...

Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang bahagia mengenal kita..

Mudah-mudahan nilai amal ukhuwah kita, saling mengingatkan kita untuk istiqomah dalam kebaikan menjadikan amalan kebanggaan kita di akhirat nanti..

Salam FULL Semangat!!!

Aqso diana ~ Div. Training Motivasi ODOJ
Cp. 081324350820
PSDM/95/TM/13/12/2015

Sabtu, 19 Desember 2015

Mawas Diri Cermin Akhlak Terpuji

Oase Dakwah
Penyejuk Hati Penggugah Jiwa
Senin, 14 Desember 2015


Mawas Diri Cermin Akhlak Terpuji
Oleh: Bunda Rochma Yulika


Jika kita sadari bahwa apa yang kita lakukan akan berbalas di hari kemudian.
Apakah di kehidupan dunia atau di akhirat yang tiada berakhiran.

Berkata yang baik menjadi pilihan lantaran itu tabiat insan beriman.
Berperilaku terpuji menjadi kewajiban karena semua kan diperhitungkan.

Apakah kita tak menyadari bahwa hidup kita memiliki batasan?
Atau kita telah dilalaikan oleh lena dunia yang menyilaukan?

Berhati-hati menjaga hati agar sikap mudah dikendali.
Hati-hati menjaga hati agar cahaya Ilahi merasuk sanubari.

Bila hati dipenuhi dengan dzikir niscaya akan menyelamatkan diri pada hari akhir.
Bila hati dipenuhi dengan doa niscaya akan membantu pemiliknya tuk meraih asa.
Hati yang selalu tunduk pada sang pencipta itulah hati orang-orang yang bertaqwa.

Budi pekerti yang luhur lahir dari jiwa-jiwa yang pandai bersyukur.
Pribadi yang mulia hadir dari para pecinta kalam Nya.
Hati yang jelita adalah hati hamba-hamba yang saling mencinta karena Nya.

Ibnu al Mubarak, seorang alim yang masyhur, berkata, "Puisi Adi ibn Zaid lebih aku sukai dari istana Amir Thahir ibn al Husein, jika memang istana itu milikku."

Puisi indah dan mempesona berbunyi demikian:
Wahai orang yang mencela dan menghina orang lain, apakah kau lepas dari ujian atau cobaan?
Atau kau punya janji kuat dari hari-hari?
Engkau adalah orang bodoh dan tertipu.

Artinya: Wahai orang yang selalu menghina dan melecehkan orang lain, apakah kalian sudah terikat janji untuk tidak terkena musibah seperti mereka? Ataukah hari-hari telah memberi jaminan untuk keselamatan kalian dari berbagai bencana dan cobaan? Lalu mengapa kalian selalu mencela?

Mari berhati-hati dengan hati kita.
Mari berhati-hati dengan lisan kita.    
Agar perjalanan kita menuju alam baka senantiasa terjaga dan tercapailah harapan kita yakni syahid di jalan Nya.


AIHQ(Eks.DTI) PSDM ODOJ
AIHQ/92/14/12/2015
oaseodoj@gmail.com

Sabtu, 05 Desember 2015

Surat jelang penerimaan raport

Sedikit renungan jelang penerimaan raport

SEBUAH SURAT UNTUK PARA BUNDA

Sebentar lagi bunda akan di undang ke sekolah untuk mengambil raportku,

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak jadi juara dan bahkan masuk ranking pun tidak karena aku adalah anak yang biasa-biasa saja di kelas, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang selalu jujur mengerjakan setiap soal-soal ujian.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku belum lancar membaca, menulis dan berhitung, tapi tahukah bunda bahwa aku terus berusaha keras dan kelak satu ketika aku akan bisa seperti anak lainnya.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak pandai matematika, tapi tahukah bunda bahwa aku pandai berdoa dan selalu berdoa untuk bunda setiap aku beribadah.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku lambat belajar di sekolah, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang cepat sekali jika diminta untuk membantu bunda dirumah.

Bunda, mungkin engkau kecewa karena nilai-nilai raportku tidak sebaik nilai teman-temanku, tapi tahukah bunda bahwa menurut mereka aku adalah teman yang sangat baik bagi mereka.

Bunda, mungkin engkau kecewa dan malu memiliki anak seperti aku, tapi aku tidak pernah merasa kecewa dan malu memiliki bunda seperti bunda, dan bahkan aku begitu sayang sama bunda.

Bunda, mungkin engkau marah melihat ada satu nilai merah di raport ku, tapi tahukah bunda bahwa aku mengerjakannya dengan jujur tanpa pernah mau ikut-ikutan teman-temanku yang tidak jujur.

Bunda, engkau mungkin kecewa jika membandingkan diriku dengan teman-teman sekelasku yang hebat-hebat, tapi tahukah bunda bahwa aku tidak akan pernah mau membandingkan bundaku dengan bunda-bundanya teman-temanku betapapun hebatnya bunda-bunda mereka.

Sungguh tak pernah terlintas sedikitpun di benakku untuk membandingkan bundaku dengan bundanya teman-temanku meskipun menurut mereka bundaku adalah bunda yang biasa-biasa saja, karena aku selalu berusaha menerima bundaku apa adanya, aku selalu berusaha mencintai bundaku apa adanya, dan aku merasa sudah sangat bahagia seandainya bunda juga mau menerima dan mencintaiku apa adanya meskipun aku hanyalah anak yang biasa-biasa saja disekolah.

Terimakasih bunda telah mau membaca suratku, dan aku sungguh bersyukur engkau telah menjadi bundaku dan aku telah menjadi anakmu.

Terimakasih juga bunda sudah mau datang ke sekolah untuk mengambil raportku.

- dari anakmu -

Intermezo...😀

Otong : "Beh... mau liburan beliin sapeda dong!"
Babeh : "Boleh asal rapor lu ade angka 9 nye 3 biji aje"

Pas akhir semester ...
Otong : "Beh !! Rapot Otong ade angka 9 nye 3 biji..!! Mane sepedahnya Beh ..?!!"
Babeh  : "Naaaahhh gitu dong anak babeh ..! Tuh di dapur sapedahnye udeh Babeh beliin .. Mane rapor lu?!!!"
Otong : "No diatas tipi ..!!" (sambil ngeluyur pake sepeda baru)

Isi Rapor :
Matematika = 3
IPA = 5
Penjas = 4
IPS = 4
Bhs Indonesia = 3
Sakit = 9
Ijin = 9
Alpa = 9

Babeh : "@@@###???!!! ....Otoooong "