Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Sabtu, 05 Desember 2015

Surat jelang penerimaan raport

Sedikit renungan jelang penerimaan raport

SEBUAH SURAT UNTUK PARA BUNDA

Sebentar lagi bunda akan di undang ke sekolah untuk mengambil raportku,

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak jadi juara dan bahkan masuk ranking pun tidak karena aku adalah anak yang biasa-biasa saja di kelas, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang selalu jujur mengerjakan setiap soal-soal ujian.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku belum lancar membaca, menulis dan berhitung, tapi tahukah bunda bahwa aku terus berusaha keras dan kelak satu ketika aku akan bisa seperti anak lainnya.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak pandai matematika, tapi tahukah bunda bahwa aku pandai berdoa dan selalu berdoa untuk bunda setiap aku beribadah.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku lambat belajar di sekolah, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang cepat sekali jika diminta untuk membantu bunda dirumah.

Bunda, mungkin engkau kecewa karena nilai-nilai raportku tidak sebaik nilai teman-temanku, tapi tahukah bunda bahwa menurut mereka aku adalah teman yang sangat baik bagi mereka.

Bunda, mungkin engkau kecewa dan malu memiliki anak seperti aku, tapi aku tidak pernah merasa kecewa dan malu memiliki bunda seperti bunda, dan bahkan aku begitu sayang sama bunda.

Bunda, mungkin engkau marah melihat ada satu nilai merah di raport ku, tapi tahukah bunda bahwa aku mengerjakannya dengan jujur tanpa pernah mau ikut-ikutan teman-temanku yang tidak jujur.

Bunda, engkau mungkin kecewa jika membandingkan diriku dengan teman-teman sekelasku yang hebat-hebat, tapi tahukah bunda bahwa aku tidak akan pernah mau membandingkan bundaku dengan bunda-bundanya teman-temanku betapapun hebatnya bunda-bunda mereka.

Sungguh tak pernah terlintas sedikitpun di benakku untuk membandingkan bundaku dengan bundanya teman-temanku meskipun menurut mereka bundaku adalah bunda yang biasa-biasa saja, karena aku selalu berusaha menerima bundaku apa adanya, aku selalu berusaha mencintai bundaku apa adanya, dan aku merasa sudah sangat bahagia seandainya bunda juga mau menerima dan mencintaiku apa adanya meskipun aku hanyalah anak yang biasa-biasa saja disekolah.

Terimakasih bunda telah mau membaca suratku, dan aku sungguh bersyukur engkau telah menjadi bundaku dan aku telah menjadi anakmu.

Terimakasih juga bunda sudah mau datang ke sekolah untuk mengambil raportku.

- dari anakmu -

Intermezo...😀

Otong : "Beh... mau liburan beliin sapeda dong!"
Babeh : "Boleh asal rapor lu ade angka 9 nye 3 biji aje"

Pas akhir semester ...
Otong : "Beh !! Rapot Otong ade angka 9 nye 3 biji..!! Mane sepedahnya Beh ..?!!"
Babeh  : "Naaaahhh gitu dong anak babeh ..! Tuh di dapur sapedahnye udeh Babeh beliin .. Mane rapor lu?!!!"
Otong : "No diatas tipi ..!!" (sambil ngeluyur pake sepeda baru)

Isi Rapor :
Matematika = 3
IPA = 5
Penjas = 4
IPS = 4
Bhs Indonesia = 3
Sakit = 9
Ijin = 9
Alpa = 9

Babeh : "@@@###???!!! ....Otoooong "

Tidak ada komentar: