Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Rabu, 29 April 2020

SIAPAKAH ORANG YANG MATI ?

(Sumber Copas Whatsapp Grup ODALF)

Orang yang mati adalah orang yang hatinya tidak ada kehidupan. Hati seperti ini tidak mengenal Rabbnya, tidak menyembah-Nya dengan menjalankan berbagai perintah-Nya sesuai dengan apa yang telah Allah cintai...

Salah seorang diantara orang-orang shalih terdahulu pernah berkata :

يَا عَجَبًا مِنَ النَّاسِ يَبْكُوْنَ عَلَى مَنْ مَاتَ جَسَدُهُ وَلاَ يَبْكُوْنَ عَلَى مَنْ مَاتَ قَلْبُهُ وَهُوَ أَشَدُّ

"Alangkah mengherankan pada diri manusia, mereka menangisi orang yang mati jasadnya tetapi mereka tidak menangisi orang yang telah mati hatinya, padahal itu lebih utama (untuk ditangisi)" (Tazkiyatun Nufus hal 44 oleh Dr. Ahmad Farid)

قيل لابن مسعود رضي الله عنه: من ميت الأحياء؟
فقال: الذي لا يعرف معروفا ولا ينكر منكرا

Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu ditanya : "Siapakah orang mati (di antara orang-orang) yang hidup ?” Dia menjawab : "Orang yang tidak tahu perkara yang baik dan juga tidak mengingkari kemungkaran" (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf VII/504 dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa' 1/375)


Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :

ليس الميت من خرجت روحه من جنبيه، وإنما الميت من لا يفقه ماذا لربه من الحقوق عليه

"Bukanlah orang yang mati itu adalah orang yang ruhnya telah keluar dari tubuhnya, tetapi orang yang telah mati adalah orang yang tidak memahami apa hak-hak Rabbnya terhadap dirinya" (At-Tadzkirah hal 18)

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

الرَّجُــلُ: هُوَ الَّذِي يَخَافُ مَــوْتَ قَلْبِــہ ، لَا مَوْتَ بَدَنِــہ ِ، إِذْ أَكْثَرُ هَــؤُلَاءِ الْخَلْقِ يَخَافُونَ مَوْتَ أَبْدَانِهــِمْ، وَلَا يُبَالُـــونَ بِمَوْتِ قُلُوبِهِمْ

"Seorang laki-laki (yang sejati) itu adalah yang merasa takut akan kematian hatinya, dan dia tidak merasa takut akan kematian badannya. Karena kebanyakan orang justru takut dengan kematian badan mereka, tetapi tidak perduli dengan kematian hati mereka" (Madaarijus Saalikin III/248)

Sebagian ahli hikmah telah berkata :

الْمُسِيْءُ مَيـِتٌ وَإِنْ كَانَ فِي دَارِ الْحَيَاةِ وَالْمُحْسِنُ حَيٌّ وَإِنْ كَانَ فِي دَارِ الْأَمْوَاتِ

"Orang yang berbuat jahat (sejatinya) adalah mayat walaupun ia hidup di dunia, dan orang yang berbuat baik (hakikatnya) adalah hidup meskipun dia berada di negeri kematian (di dalam kubur)" (Fawaaid min Kitab Adabid Dunya wad Diin hal 4 oleh Imam al-Mawardi)

Imam al-'Utsaimin rahimahullah berkata :

العالم حي بعد مماته، والجاهل ميت في حياته

"Orang yang berilmu adalah orang yang hidup (namanya) setelah kematiannya, sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang mati di masa hidupnya" (Adh-Dhiya' al-Lami’ hal 15)

Betapa seringnya hati ini mudah merasa iba saat melihat manusia yang miskin papa, tapi kenapa jarang merasa iba terlebih berduka saat melihat manusia yang bodoh yang tidak mau mempelajari agama...

Ketahuilah, kebodohan di dalam agama ini dapat memperlama penghisaban dan bisa menggiring pelakunya masuk ke Neraka, karena banyaknya kewajiban yang tidak dia ketahui hingga membuatnya celaka...

Astaghfirullah

Tidak ada komentar: