Hari kedua (23/01/2014) di Sanya: Pagi harinya setelah sholat subuh aku berkeliling lagi dan berusaha menemukan hotel tempat konferensi berlangsung esok hari. Aku keliling berjalan kaki mengikuti peta menuju hotel Sanya Haiyun Holiday Hotel, menanyakan ke stafnya dan sungguh mencengangkan; mereka banyak yang tidak bisa berbahasa inggris padahal staf front desk sebuah hotel berbintang 5. Setelah melewati jalan yang agak masuk ke jalan non-utama aku menemukan Azure hotel. Tetapi ketika aku menanyakan pada stafnya, mereka tidak tahu akan ada acara konferensi esok harinya. Semua itu menambah kebingunganku sehingga dengan pulsa pas-pasan aku menelpon Mr. Zang. Dijawab oleh staf yang lain yang menyakinkanku bahwa esok acaranya di Azure hotel. Aku pasrah sajalah...lanjut jalan-jalannya.
Aku berjalan ke arah perempatan Bandara, tapi aku belok kanan ke arah pemukimam
penduduk untuk melihat kehidupan muslim di Sanya ini. Alhamdulillah aku menemukan Masjid Besar
seperti Masjid pada umumnya di Indonesia. Perasaan bahagia semakin bertambah
karena tidak pernah kusangka perjalanan ini membawa arti tersendiri bagi aku
sebagai muslim menemukan komunitas muslim diantara mayoritas komunis di China.
Untuk
keperluan internet aku menggunakan paket simpati 300 rb untuk 5hari.
Hari
ketiga (24/01/2014): Pagi-pagi aku mempersiapkan diri menuju tempat konferensi
di Azure Hotel. Aku jalan kaki sekitar 1 km dan sampai di Azure hotel ,Alhamdulillah
aku menemukan panitia CMECE. Menanyakan tentang schedule dan diberikan stater
kit serta kuitansi pembayaran. Setelah itu aku pulang berjalan kaki saja. Ternyata
untuk mencari mesin ATM disini sangat sulit padahal hampir semua pembelanjaan
menggunakan uang cash karena banyak pedagang kaki lima. Oleh karena itu aku
mencari cara untuk menuju kota Sanya Downtown. Awalnya aku menanyakan ke orang
tapi tidak semua orang tahu bahasa Inggris jadi aku nekad saja menunjukkan peta
pada orang dalam tulisan cina dan mengatakan akan menuju ke tempat tersebut.
Akhirnya dia menunjukkan bis2 yang lewat di
Sanyawan RD ini. Aku naik Bis umum no.15 dari Sanya Bay RD menuju Xinfeng
Street dengan sistem bayarnya harus dengan uang pas sebesar 3RMB. Kondisi
bisnya besar seperti Bis Transjakarta dan penumpangnya pun penuh berhimpitan
seperti di Jakarta juga. Aku searching di google Map untuk bisa menemukan ATM
dengan logo Visa, karena tidak semua ATM berlogo Visa. Aku sampe jalan 500m
dari satu ATM ke ATM lain. Nama lain ATM adalah Bank of Communications. Akhirnya
ketemulah aku di Bank of Communication di pinggiran sunga terbesar di Sanya
River dekat dengan Xinfeng Bridge.
Setelah asyik mengelilingi kota Sanya
berjalan kaki aku menuju halte untuk kembali ke hotelku. Sampai di hotel masih
sore sehingga aku berniat keliling mencicipi berbagai makanan seperti es goreng
seharga 10RMB, es ini dibuat dari buah-buahan dan es batu yang diblender lalu
dipanggang pada wajan bulat tipis (wajan untuk membuat martabak), dibolak balik
agar padat dan setelah padat ditaruh di cup besar lalu siap dnikmati. Lalu aku
mencoba Nasi goreng yang diberi kuah terpisah dan ditambah roti maroko. Masya
Alloh...kenyangnya.
CMECE 2014
Hari keempat (25/01/2014) Hari pertama dimulainya konferensi dimulai dengen pembukaan oleh 2 keynote speaker dan dilanjutkan dengan presentasi. Aku dapat giliran terakhir presentasi dan tidak mendapat sertifikat. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar yang dilanjutkan makan malam dengan menu yang sudah disediakan di meja makan.
Aku
berkenalan dengan peserta cina (gadis Xue Yang dan Liuping Feng) dari Beijing
yang membantuku menanyakan jenis dan kandungan makanan yang tersedia, khawatir
mengandung B2 yang haram untuk muslim. Presenter terbaik di peroleh oleh
peserta dr Czech (Miriam Kalichova-sesi 1) dan peserta dari Taiwan (Shih-Ching
Yeh --sesi 2). Setelah selesai aku kembali ke hotel dengan jalan kaki. Walaupun
sudah menjelang larut malam tapi suasana masih ramai orang berlalu lalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar