Confuse......it’s my feeling
about my trip to Sanya. Sanya is city in Hainan Province at Hainan Island,
south of China.
I must went to Sanya because I
had presentation about my reserach at The 2014 International Conference on
Mechanical, Electronics and Computer Engineering/CMECE 2014.
Untuk pertama kalinya aku
mendengar sebuah kota bernama Sanya. Yang ada dalam pikiranku, apakah aku akan
baik-baik saja di sana? Apalagi tulisan berbeda, hal itu yang tidak bisa
kupahami. Aku berusaha mengelak untuk datang dalam konferensi tersebut karena
kekhawatiranku tapi pembimbingku Prof.Pupu memaksaku untuk tetap hadir dengan
tanggungan biaya dari IJR (international Joint Research) sebesar 15 jt.
PERSIAPAN MENUJU SANYA CINA
Hal-hal yang kupersiapkan
adalah mencari tiket pesawat, booking hotel, visa dan makanan/minuman agar dis
Sanya tidak kebingungan mencari makanan/minuman halal..
Pertama: Aku
mencari tiket pesawat di website nusatrip dan traveloka, ternyata dari situ
terlihat pesawat yang digunakan adalah China Shoutern Airlines (CSA). Akhirnya
aku bandingkan harga yang tertera dalam website resmi CSA, dan aku booking
tiket depart 22Jan dan Arrived 27Jan dengan harga $596,60 (7.339.970 IDR).
Alhamdulillah termasuk harga yang murah dibandingkan dengan penerbangan lain
yang transit di Hongkong atau Macau.
Kedua: Aku
mencari hotel yang murah dekat dengan tempat konferensi (Azure Resort Hotel)
melalui website booking.com. Saat mencari tiket aku dibantu pak Hendriko karena
hampir semua tulisan di peta dalam tulisan China sehingga aku berusaha
meyakinkan diri sendiri bahwa ini adalah konferensi resmi bukan
abal-abal/bohong.
Ketiga:
Apply visa. Ada bagian pengurusan visa oleh Universitas Indonesia, aku
menggunakan jasa itu dengan membayar visa, asuransi dan ongkos orangnya sebesar
1,8jt. Alhamdulillah dalam waktu seminggu visa ke China sudah issued.
Keempat:
Membeli bekal makanan seperti bubur instant, pop mie, lapis legit morisca,
kacang koro, kacang garuda, pocari sweat bubuk, teh yang mencukupi untuk 5
hari.
Jakarta
– Guangzhou - Sanya
Perjalanan dimulai jam 02.00
(22/01/2014) dari rumah diantar oleh Mas Untung, ternyata sampai Tol Balaraja
macet total, mobil tidak bisa bergerak sama sekali. Dalam bingung, aku nelpon
pihak tol menanyakan keadaan tol, ternyata ada evakuasi kecelakaan truk. Sampe
1 jam kendaraan tidak bergerak sehingga kami sudah berusaha nelpon taxi untuk
menjemput kami dipintu tol Balaraja. Tetapi taxi pun tidak kunjung datang
sehingga menambah kebingunganku. Setelah 1,5 jam akhirnya mobil mulai bergerak
dan Alhamdulillah kami sampai Bandara jam 06.00 sehingga masih ada waktu untuk
bernafas dan tidak terburu-buru karena pesawat depart jam 08.35. CAS
berkerjasama dengan Garuda Indonesia sehingga pesawat yang kugunakan adalah GI
airbus 330-200. Pesawat mendarat di Guangzhou pukul 14.45. Kekhawatiranku
terbukti, ketika sampai di Bandara Baiyun,Guangzhou hampir 80% petunjuk arah
dalam tulisan China sehingga aku harus bertanya ke petugas informasi untuk
lanjutan perjalanan ke Sanya. Dan walaupun mereka bisa berbahasa Inggrispun
ternyata logat mereka mempengaruhi kejelasan ucapan mereka. Sulit memahami
bahasa Inggris mereka. Setelah melewati imigrasi aku lanjut dengan pesawat dari
Baiyun Guangzhou jam 18.00 menuju Sanya Phoenix International Airport selama
1jam 20 menit sampai jam 19.20 di Sanya.
Muslim
in Sanya
Hari pertama (22/01/2014) di Sanya: Jam 19.20 Dan masya
Alloh....aku harus kebingungan mendapatkan arah keluar dari Bandara karena
tidak ada tulisan latin. Aku mengikuti arah orang-orang bergerak saja, lalu aku
mencari informasi desk. Alhamdulillah cs nya bisa berbahasa Inggris dan
menjelaskan pada taxi driver tentang tujuanku ke hotel Taikang dan menyepakati
tarif 20 RMB (yuan). Dengan bahasa China, sopir taxi mempersilahkan aku
mengikutinya ke mobilnya yang ternyata bukan taxi resmi. Dan aku kaget disapa Assalamualaikum oleh
salah satu sopir lain. Aku bingung...ini menggoda atau mereka memang muslim?
Astaghfirulloh.....aku takut.
Sesampainya didalam mobil tersebut, sopir
mengetahui aku dalam ketakutan sehingga dia berusaha menenangkan aku dengan
bahasa chinanya dan menunnjukkan kopiah putih padaku bahwa dia Muslim.
Alhamdulillah.....sebuah anugrah dari Alloh saat di negeri dengan bahasa dan
tulisan china aku menemukan sodara seiman. Dari bahasa isyarat yang dia
nyatakan dia mengatakan bahwa istrinya juga muslim, lalu dia menunjukkan ke
pinggir-pinggir jalan yang banyak di penuhi orang berlalu lalang mengenakan
jilbab. Alhamdulillah, subhanalloh Allohu Akbar tak henti kulafadzkan atas
karunia Alloh mengetahui bahwa pulau ini di huni oleh penduduk muslim.
Setelah lama berputar-putar
tidak bisa menemukan hotelku, sopir berinisiatif menelpon staf hotel untuk
menemukan posisi hotel. Sesampainya di hotel, sopir menurunkan bagasiku dan dia
tidak mau dibayar dia bilang Moslem...Moslem...Subhanalloh begitu senangnya dia
menemukan turis muslim sehingga rela menggratiskan taxinya untukku sesama
muslim. Sampai di hotel aku harus membayar penuh harga hotel sebesar 700RMB
(yuan) padahal aku hanya membawa uang 1000RMB terpaksa aku bernegosiasi dengan
staf hotel (yang tidak bisa berbahasa Inggris) untuk membayar 400RMB hari ini
dan sisanya besok sehingga terjadi miskomunikasi. Cukup lama aku ngotot dengan
bahasa isyarat tanpa penyelesaian sampai dengan datanglah seseorang pengunjung
hotel yang cukup rapi menyapaku dengan mengatakan Muslim...muslim...lalu dia
menanyakan sesuatu ke staf. Alhamdulillah kuajak bicara dengan bahasa Inggris,
dia bilang little. Aku menjelaskan maksudku untuk membayar bertahap dan dia
menjelaskan ke staf hotel juga, akhirnya selesai dan aku bisa istirahat di
lantai 5 hotel yang tidak mempunyai lift.
Pukul
22.00 masih terlihat ramai diluar hotel sehingga aku turun dan berkeliling
melihat para pedagang kaki lima yang menjajakan makanan seafood dan souvenir
khas laut. Para pedagang yang perempuan kebanyakan berjilbab sehingga mereka
tidak asing dengan jilbabku dan aku tidak menjadi perhatian penduduk asli. Banyak
restoran halal yang kutemui dsekitar sini. Disekeliling terdapat banyak sekali
hotel, memang Sanya terutama tempatku menginap daeran Sanya Bay adalah salah
satu tempat wisata pantai di pulau ini. Setelah berkeliling Aku bertanya
tentang arah kiblat ke pedagang yang berjilbab, kembali ke hotel dan istirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar