Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Minggu, 16 Februari 2014

(3) Amazing adventure to Sanya, China January 22-27, 2014

TOUR in SANYA
Hari kelima (26/01/2014) Hari kedua diadakan One day tour Sanya. Rombongan berkumpul dan berangkat dari Azure Hotel jam 08.00 menuju LUHUITOU PEAK PARK, disinilah kisah dongeng terkenal tentang seorang pemuda yang tersesat di hutan dan memburu seekor rusa yang ternyata adalah seorang putri. Sehingga pertemuan itu membuat mereka jatuh cinta dan akhirnya hidup bersama selamanya di puncak Luhuitou ini.
Dalam tur inilah aku mengenal teman-teman dari berbagai negara antara lain: Gyung-Ju Kang dari Republik Korea (seorang dosen di Pusan National University), A.Pankaj Moses dari India mahasiswa doktoral, Mohammed AlGabri dari King Saud University, Paipai PAN dari Akita prefecture University Japan, Kenta Yamaguchi dari Chiba University Japan, Yongzheng Shao dari Doshisa University Japan. Keakraban kami pun membuat kami bisa saling bercanda dan berfoto ramai-ramai.
Perjalanan dilanjutkan Makan siang di sebuah restoran dengan menu yang sudah disedikan dalam meja bundar seperti di Azure Hotel. Setelah makan siang kami menuju YALONG BAY SEABED WORLD BEACH menikmati indahnya pasir putih yang bersih dan bening dengan kebiruan warna airnya yang mempesona. Masya Alloh...Aku takjub dengan kebersihan pantai ini. Walaupun dipenuhi ratusan orang yang bermain dipantai tetapi mereka tetap menjaga kebersihan pantai sehingga tidak ada satupun sampah yang berserakan di pasir ataupun didalam pantainya. Aku membeli rangkaian kalung dari kerang seharga 10 RMB/3 jenis kalung. Menjelang Ashar kami meuju Jing Run Pearl Museum, aku sholat didalam bis karena tidak memungkinkan sholat di museum. Museum ini menceritakan tentang sejarang mutiara yang banyak dibudidayakan di Sanya ini, bahkan dipamerkan mutiara yang sudah dirangkaikan menjadi berbagai perhiasan wanita dengan harga yang sangat fantastis.
Jam 17.00 perjalanan berakhir dan beramai-ramai kami melanjutkan bermain di Pantai Sanya Bay sambil menikmati sore melihat layang-layang panjang berisi layang-layang kecil sambung menyambung yang diterbangkan sangat tinggi dan menikmati sunset bersama serta makan malam bersama di sebuah restoran dengan berbagai makanan seafood yang sangat enak sekali. Kami membayar masing-masing sekitar 65RMB. Setelah makan malam kami berjalan dipesisir pantai manikmati keramainan malam menjelang tahun baru China. Beberapa teman membeli lampion yang bisa diterbangkan, mereka percaya bahwa lampion itu mewakili harapan/doa mereka kepada Tuhan sehingga ketika lampion itu semakin tinggi maka permohonan mereka akan sampai kepada Tuhan. Aku tersenyum menanggapi ajakan mereka melepaskan lampion, tetapi AlGabri temenku dari Arab Saudi mengatakan kita sebagai muslim tidak boleh mempercayai hal tersebut karena permohonan kita bisa melalui sujud-sujud panjang dalam sholat. Ya aku meyakininya.
Aku mencari oleh-oleh berupa makanan khas sini seperti permen-permen buah dan kue-kue kering seperti rangin dan aku membeli mutiara-mutiara palsu yang cantik, tas dengan tulisan China, hiasan gantungan untuk dipasang didepan rumah. Harga yang ditawarkan oleh pedagang memang mahal tetapi kita bisa menawar 50% nya. Alhamdulillah aku mendapat harga spesial karena sesama muslim dan dia senang ada turis muslim di Sanya.
SANYA – GuangZhou - Jakarta
Hari keenam (27/01/2014) Aku menuju Bandara jam 8 pagi walaupun pesawatku jam 11 siang karena aku ingin tahu kondisi Bandara Sanya dan tidak ingin terlambat check-in. Di Bandara aku ketemu dengan beberapa teman yang naik pesawat pagi ini tapi tidak ada yang bareng lewat Guangzhou. Pankaj transit di Hongkong, AlGabri transit di Beijing. Dan ada pula yang transit di Macau. Sampai di Ghuangzhou aku membeli souvenir boneka berpakaian tradisional cina. Ternyata di Guangzhou Airport banyak penumpang berkebangsaan Arab dan mereka bisa sholat di ruang tunggu dengan bebas. Alhamdulillah akupun bisa sholat dhuhur dan Ashar ditempat agak terlindung di ruang tunggu Bandara. Setelah selesai sholat aku menuju ruang tunggu pesawatku dan tiba-tiba seorang Gadis menyapaku dengan bahasa Indonesia, awalnya aku kaget tapi aku sadar ini kan pesawat menuju  Jakarta pasti banyak orang Indonesia juga. Gadis tersebut seorang pelajar Indonesia keturunan Cina yang studi bahasa di Cina dan sudah menyelesaikan studinya sehingga bawaanya sangat banyak karena mendapat bonus bagasi dari maskapai ybs. Dia sangat kerepotan dengan bawaannya sehingga minta tolong padaku untuk membawakan barang bawaannya. Kubantu dia sampai di dalam pesawat dan kebetulan dia duduk dibagian belakang sehingga kami terpisah tempat duduk. Hanya sampai disitu perkenalan kami karena sampai di Cengkareng sudah malam (21.00) dan aku terburu-buru khawatir Mas Untung menunggu lama.

Alhamdulillah aku mengenal berbagai orang cina yang ramah padahal dalam pikiranku temen-temenku Indonesia yang keturunan cina sombong dan merasa berlebih. Kecuali sahabat penaku seperti Theolina Winoto (pekalongan Jawa Tengah), Caroline Sesilya Gozali (Baubau-Buton, Sulawesi Tenggara) dan Johanna (Nusa Tenggara Barat).

Tidak ada komentar: