Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Jumat, 26 Februari 2021

Kunci Hati: Bersyukur

 *_Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh_*



Diceritakan seorang kakek hidup di hutan belantara,

Kakek tersebut buta, tak memiliki tangan, tak memiliki kaki.


Kemudian ada seorang pemuda yang tersesat,

Dan atas ijin Alloh,

Bertemulah pemuda itu dengan kakek di gubuk kecil di tengah hutan.


Kakek (K) : Alhamdulillah Yaa Alloh, Maha Besar Engkau Yaa Alloh.


Mendengar ucapan seperti itu sang pemuda mendekati kakek dan kemudian terjadi sebuah percakapan kecil.


Pemuda (P) : Kakek sendirian?

K : Wahai anak muda, aku tak hidup sendirian. 

Aku hidup bersama anak angkatku yg merawat dan menjagaku. Dia sedang keluar untuk bekerja.


P : Kek, dari tadi saya mendengar kakek mengucap hamdalah? Kenapa kakek masih bisa bersyukur sedangkan kakek hidup di hutan, buta, tangan dan kaki tidak sempurna? Apa yang engkau syukuri?


K : Wahai anak muda, aku memang buta tapi aku masih memiliki telinga yang dapat mendengar. 

Aku dengarkan panggilan adzan, lantunan ayat-ayat Alloh, mendengar kebaikan. Sedangkan diluar sana masih banyak mereka yang memiliki telinga tapi seperti tuli, mereka diam saja saat adzan berkumandang, mereka tak pernah lagi mendengar ayat-ayat Al-Qur'an.


Aku masih memiliki mulut yang aku gunakan untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an, membicarakan kebaikan. Sedangkan diluar sana banyak yang memiliki mulut tapi mereka gunakan untuk membicarakan keburukan saudara muslimnya, mereka gunakan mulut untuk menyakiti orang lain.


Aku memang tak memiliki tangan dan kaki, tapi aku masih memiliki hati. 

Hati yang selalu ikhlas dan sabar menerima segala kenyataan, hati yang tak pernah mengeluh dengan keadaan. Karena di luar sana banyak orang yang memiliki hati, namun tak berfungsi semestinya. Mereka kotori dengan iri dengki, mereka kotori dengan amarah dan godaan dunia, mereka kotori nurani dengan syahwat.


Setidaknya, apa yang aku miliki ini jauh lebih berharga dengan fungsi dengan semestinya.

Karena aku sadar, tubuhku yang terbatas ini pasti akan dimintai pertanggung jawaban, apalagi jika aku berorgan tubuh lengkap, akan semakin banyak yang akan aku pertanggung jawabkan kelak.


Semoga menjadi pelajaran kita semua. Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat utk sesama.

*Robbana Taqobbal Minna*

Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin

Tidak ada komentar: