Laman

Cerita keseharian

STORY ABOUT ME

Senin, 01 Februari 2016

Kisah Abu Bakar As-Syiddiq

Notulensi Kajian Ahad Pagi Pekan ke-5, Kajian Mutiara Akhlaq Sahabat

Assalaamu'alaykum Wr Wb

✨ Meneladani Akhlaq Abu Bakr Ash-Shiddiq ✨

Bersama :
👳🏼 Ustadz Dr. Eng. Yunus Daud, Dipl. Geotherm. Tech., M.Sc.
(Koordinator Bidang Takmir & Dakwah Masjid UI)

📅 Ahad, 31 Januari 2016
⏰ 07.00-09.00 WIB
🏡 Aula Utama Masjid UI Depok

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

☀☀Pendahuluan☀
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi SAW, “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya. ”Beliau shallallahu‘alaihi wa sallam berkata, “Anta ma’a man ahbabta.” Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” [HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639]

💎Q. S. At-Taubah : 38-40💎
💎Ayat 38.
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada kamu, “Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah,” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.
💎Ayat 39.
Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
💎Ayat 40.
Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan padanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

➡ Ayat ini merupakan teguran yang sangat tegas bagi orang yang malas untuk bergerak, malas untuk berjuang. Cenderung nyaman pada zona nyaman, zona kelembaman, yaitu suatu kecenderungan kita untuk berada pada posisi nyaman [Confortable Zone]. Maka Allah menyindirnya dalam ayat tadi.
Dan apakah itu kita?
Karena yg diseru adalah orang yg beriman [Termasuk kita]
#Berangkatlah kalian fisabilillah.

➡ Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat. Contoh sederhananya yaitu untuk datang ke KAP, pasti ada diantara kita yang memiliki banyak kendala, sehingga membuat kita ragu utk menghadirinya. Namun berbeda dengan kita yang memang sudah mantap hadir karena Allah, maka kaki kita akan ringan untuk melangkah.

➡ Kenikmatan yang ada di dunia ini dibanding kehidupan Akhirat, jauh, tidak ada apa-apanya. Hanya sedikit kenikmatan ini dibanding di akhirat kelak. Lalu kenapa kita masih merasa berat untuk berjuang karena-Nya? Maka dari itu, kita harus senantiasa mentarbiyah diri agar senantiasa mau berjuang karena-Nya.

➡ Surat Al-Anfal, At-Taubah, merupakan surat tentang jihad. Mari kita sering-sering membacanya, sehingga kita menjadi orang yang bersegera untuk jihad Fisabilillah, seperti Abu Bakar Ash-Shidiq.

💎Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik masa adalah masaku, kemudian yang sesudahnya, kemudian yang sesudahnya …” [HR. Bukhari]

💎Ibnu Umar RA mengatakan: ”Siapa saja yang ingin meneladani (seseorang) maka teladanilah orang-orang yang telah meninggal dunia. Merekalah para sahabat Nabi Muhammad SAW, mereka sebaik-baik ummat ini, paling dalam ilmunya dan paling sedikit bebannya- karena setiap ada masalah mereka bisa langsung bertanya kepada Nabi SAW. Mereka adalah suatu kaum yang Allah SWT pilih untuk menemani Nabi-Nya dan membawa syariat-Nya maka teladanilah akhlaq dan jalan hidup mereka. Karena mereka para sahabat Muhammad SAW, sungguh mereka itu berada di atas petunjuk yang lurus.”
[Hilyatul Auliyaa’ I: 205-206]

📜📌Siapakah Sahabat Nabi SAW?
☀-- Imam Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Sahabat Nabi adalah setiap orang yang bertemu dengan Nabi, beriman kepadanya, dan meninggal sebagai muslim walaupun pernah murtad sebelumnya.”
☀-- Dari definisi tersebut, maka yang juga termasuk sahabat adalah para ahlulbait (keluarga serta istri-istri Nabi), serta seluruh kaum muhajirin dan anshar radhiallahu‘anhum.

📜📌Sahabat Nabi di Mata Allah SWT
💎Q. S. At-Taubah : 100
“ Dan orang - orang yang terdahulu lagi yang pertama - tama ( masuk Islam) di antara orang- orang Muhajirin dan Anshar dan orang - orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah Ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah Menyediakan bagi mereka surga - surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya selama - lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
☀-- As Sabiquunal Awwaluun dari kalangan Muhajirin adalah mereka yang lebih dulu masuk Islam sebelum tersiarnya Islam ke berbagai penjuru negeri, lalu disusul oleh mereka yang masuk Islam sebelum Hijrah.
☀-- As Sabiquunal Awwaluun dari kalangan Anshar adalah mereka yang ikut serta membaiat Nabi SAW pada baiat Aqabah pertama dan kedua sebelum hijrah, kemudian menyusul mereka yang masuk Islam sesudah hijrah sampai perang Badar.
☀-- Orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan adalah orang-orang yang datang sesudah mereka lalu mengikuti manhaj mereka dalam ibadah, muamalah, dan kebiasaan mereka
💎Q. S. Ali-Imran : 110
Kalian adalah sebaik - baik umat, dikeluarkan untuk manusia, kalian memerintahkan kebaikan, mencegah kemunkaran, dan beriman kepada Allah.

📜📌Sahabat Di Mata Nabi SAW
💎Rasulullah SAW bersabda, “ Sebaik - baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan kemudian orang - orang yang mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in)”. [HR. Bukhari dan Muslim]

💎Nabi SAW bersabda: “Para sahabatku itu bagaikan bintang - bintang, siapa pun di antara mereka yang kalian teladani niscaya kalian mendapat petunjuk .” [HR. Ibnu Abdil Barr]

📜📌Larangan mencela sahabat Nabi SAW
💎Rasulullah SAW bersabda, “ Jangan kalian mencela sahabatku seandainya salah seorang di antara kalian menginfakkan emas sebesar gunung uhud maka tidak akan bisa menyamai satu mud ( sekitar satu telapak tangan ) sedekah mereka, bahkan tidak pula setengahnya ” [HR. Bukhari dan Muslim].

💎Demikian pula kita dilarang oleh Nabi kita dari merendahkan mereka, memandang sinis salah seorang sahabat, mengumbar kekeliruan yang pernah mereka lakukan, bahkan terlarang pula kita menceritakan kesalahan-kesalahan dan perselisihan yang terjadi diantara mereka, kecuali hanya untuk sekedar diambil pelajaran. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “ Jika disebut - sebut tentang ( perselisihan ) sahabatku, tahanlah diri kalian ( dari mencela mereka ) ” [HR. Ath-Thabarani, shahih]

📜📌Bagaimana sikap kita terhadap sahabat Nabi SAW
Sesungguhnya para sahabat Nabi SAW adalah inti sari manusia-manusia mulia dan orang-orang baik. Kita tidak mampu memenuhi hak mereka untuk dihormati walaupun kita dikaruniai kefasihan lisan dan keindahan tuturkata. Akan tetapi, cukuplah kita mencintai mereka dan mencintai siapa saja yang mencintai mereka. Lalu kita menjadikan mereka sebagai teladan bagi kita sesudah Rasulullah SAW dalam ibadah, muamalah, dan seluruh urusan kita semua. Nasihat sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud RA, “ Barangsiapa di antara kalian yang ingin meneladani, hendaklah meneladani para Sahabat Rasulullah SAW. Karena sesungguhnya mereka adalah ummat yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit bebannya, dan paling lurus petunjuknya, serta paling baik keadaannya. Suatu kaum yang Allah telah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya, untuk menegakkan agama-Nya. Maka kenalilah keutamaan mereka serta ikutilah jejak-jejak mereka, karena mereka berada di jalan yang lurus.

📜📌Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq
Siapakah Abu Bakar ?
Nama awal Abu Bakar adalah Abdullah bin Abu Quhafah. Dalam lembaran sejarah disebutkan nama ayahnya adalah Abu Quhafah. Ini pun bukan nama sebenarnya. Utsman bin Amir demikian nama lain dari Abu Quhafah. Abu Bakar lahir pada 573 Masehi, lebih muda sekitar tiga tahun dari Nabi Muhammad SAW. Nasabnya dan nasab Nabi SAW bertemu pada Murah bin Ka’ab, sesudah enam orang kakek.
Dia digelari Abu Bakar, karena dia adalah orang pertama dan terdahulu dalam memeluk Islam dari kalangan pria dewasa, dia bersegera (Bakr) kepada Islam  ketika dia diajak memasukinya tanpa ada keraguan sedikitpun.

📜📌Keimanan Abu bakar
💎Nabi SAW bertutur tentang Abu Bakar: “Anadaikan iman Abu Bakar ditimbang dengan iman seluruh umat Islam ini niscaya iman Abu Bakar lebih berat timbangannya” [HR Baihaqi, Ibnu Adi dan Daiami]

💎Nabi SAW bersabda:“Aku tidak menawarkan Islam kepada seseorang pun kecuali dia pasti ragu-ragu terlebih dahulu, kecuali Abu Bakar, karena dia tidak pernah meragukan diriku sedikit pun dengan perkataannya.” [HR. Razin dan Dailami]

📜📌Kisah Masuk Islamnya Abu Bakar
Suatu hari Abu Bakar ingin berangkat berdagang ke wilayah Thaif bersama rekan bisnisnya, Hakim bin Hizam—keponakan Khadijah. Tiba-tiba seseorang datang menemuinya. Orang itu berkata kepada Hakim,“Bibimu Khadijah mengaku suaminya menjadi nabi sebagaimana
Musa. Ia sungguh telah mengabaikan tuhan-tuhan.

Selanjutnya Abu Bakar berpikir. Ia orang yang paling mengerti tentang Muhammad Saw.
Sebelum sesuatu terjadi, ia harus menemui beliau untuk memastikan berita tersebut. Setelah itu barulah ia akan menentukan sikap.

Akhirnya Abu Bakar sampai juga di rumah Muhammad Saw. Ia masuk menemui sahabatnya dan langsung bertanya,“Apa yang sebenarnya terjadi dengan berita yang telah aku dengar tentangmu? Apakah engkau mengira kaummu mengakui kebenaran yang engkau katakan?”

Wahai Abu Bakar, maukah engkau kuceritakan sesuatu, apabila engkau rela aku akan terima, namun jika tidak suka maka aku akan menyimpannya,” jawab Muhammad. Abu Bakar menjawab, “Ini telingaku, silakan katakan.”
Nabi Saw membacakan beberapa ayat Al-Quran kepada Abu Bakar. Beliau juga menceritakan kepadanya tentang wahyu yang turun dan peristiwa di Gua Hira yang
beliau alami. Jiwa Abu Bakar telah siap mempercayainya, karena kemudahan yang Allah
berikan kepadanya dengan pertemanan dan ketulusan pengenalan.
Tanpa ragu, belum sampai Rasulullah Saw menyelesaikan ceritanya, Abu Bakar berbisik
lirih, “Aku bersaksi bahwa engkau orang yang jujur. Apa yang engkau serukan adalah kebenaran. Sesungguhnya ini adalah kalam Allah.”

📜📌Keimanan Abu Bakar terkait Isra' Mi'raj
Dikisahkan dalam sebuah riwayat setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, orang-orang musyrikin datang menemui Abu Bakar As-Shiddiq RA, Mereka mengatakan, “Lihatlah apa yang diucapkan temanmu (yakni Muhammad)!”
Abu Bakar berkata, “Apa yang beliau ucapkan?” Orang-orang musyrik berkata, “Dia menyangka bahwasanya dia telah pergi ke Baitul Maqdis dan kemudian dinaikkan ke langit, dan peristiwa tersebut hanya berlangsung satu malam.”
Abu Bakar berkata, “Jika memang beliau yang mengucapkan, maka sungguh berita tersebut benar sesuai yang beliau ucapkan karena sesungguhnya beliau adalah orang yang jujur.”Orang-orang musyrik kembali bertanya, “Mengapa demikian?”. Abu Bakar menjawab: “Aku membenarkan seandainya berita tersebut lebih dari yang kalian kabarkan. Aku membenarkan berita langit yang turun kepada beliau, bagaimana mungkin aku tidak membenarkan beliau tentang perjalanan ke Baitul Maqdis ini?” Sejak itu Rasulullah SAW memanggil Abu Bakar dengan "As-Siddiq". (Siddiq, orang yang selalu membenarkan, percaya, yang menerapkan kata dengan perbuatan, yang kemudian menjadi gelar Abu Bakar).

📜📌Pujian Rasul SAW kepada Abu Bakar
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
orang yang paling berjasa kepadaku dengan ikatan persahabatan dan
dukungan hartanya adalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh
mengangkat seorang Khalil –kekasih terdekat- selain Rabb-ku
niscaya akan aku jadikan Abu Bakar sebagai Khalil-ku. Namun,
cukuplah diantara kami ikatan persaudaraan dan saling mencintai
karena Islam” [HR. Muslim].

📜📌Keutamaan Abu Bakar
1⃣ Dijamin masuk surga
Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga:
“Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad,
jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah, mereka yang berpuasa akan dipanggil dari pintu puasa, yaitu pintu Rayyan. Lantas Abu Bakar bertanya; “Jika seseorang (yang masuk surga) dipanggil dari salah satu pintu, itu adalah sebuah kepastian. Apakah mungkin
ada orang akan dipanggil dari semua pintu tersebut wahai Rasulullah?”.Rasulullah SAW menjawab, “Benar, dan aku berharap kamu termasuk diantara mereka, wahai Abu Bakar.” [HR. al-Bukhari & Muslim]

2⃣ Abu Bakar adalah laki-laki yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW
‘Amr bin Al Ash RA bertanya kepada Nabi SAW, “Siapa orang yang kau cintai? Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Aku bertanya lagi: ‘Kalau laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar)” [HR. Muslim].

3⃣ Allah mempersaksikan bahwa Abu Bakar adalah orang yang ikhlas dalam mengamalkan ajaran Islam.
💎Allah Ta’ala berfirman :
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun
memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu
semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan” [Q. S. Al-Lail: 17-21]
💎Para ulama, di antaranya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di ketika menafsirkan ayat
ini beliau berkata, sebab turun ayat ini adalah berkaitan dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq
[Tafsir as-Sa’di, Hal: 886]

4⃣ Orang-orang musyrik menyifati Abu Bakar sebagaimana Khadijah
menyifati Rasulullah SAW, tatkala menenangkan Rasulullah saat pertama kali menerima wahyu. Sifat yang dimaksud adalah orang yang suka menghilangkan beban orang-orang miskin, Menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu, dan selalu menolong di jalan kebenaran

5⃣ Abu Bakar adalah sebaik-baik orang sesudah Rasulullah SAW.
💎Rasulullah SAW bersabda, “Abu Bakar adalah sebaik-baik orang sesudah Rasulullah SAW, akan tetapi dia bukanlah seorang Nabi.”

📜📌Meneladani Abu Bakar
1⃣ meneladani kecintaannya kepada Rasulullah.
Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia menceritakan, setiap harinya Rasulullah selalu datang ke rumah Abu Bakar di waktu pagi atau di sore hari. namun pada hari dimana Rasulullah diizinkan untuk berhijrah, beliau datang tidak pada waktu biasanya. Abu Bakar yang melihat kedatangan Rasulullah berkata, “Tidaklah Rasulullah datang di waktu (luar kebiasaan) seperti ini, pasti karena ada urusan yang sangat penting”. Saat tiba di rumah Abu Bakar, Rasulullah bersabda, “Aku telah diizinkan untuk berhijrah”. Kemudian Abu Bakar menanggapi, “Apakah Anda ingin agar aku menemanimu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Iya, temani aku”. Abu Bakar pun menangis. Kemudian Aisyah mengatakan, “Demi Allah! Sebelum hari ini, aku tidak pernah sekalipun melihat seseorang menagis karena berbahagia. Aku melihat Abu Bakar menangis pada hari itu”. Abu Bakar kemudian berkata, “Wahai Nabi Allah, ini adalah kedua kudaku yang telah aku persiapkan untuk hari ini”. Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Subhanallah! Abu Bakar menangis bahagia karena bisa hijrah bersama Rasulullah. Padahal hijrah dari Mekah ke Madinah kala itu benar-benar membuat nyawa terancam, meninggalkan harta, meninggalkan keluarga; anak dan istri yang ia cintai, tapi cinta Abu Bakar kepada Rasulullah membuatnya lebih mengutamakan Rasulullah daripada harta, anak, istri, bahkan dirinya sendiri. Allah mempersaksikan Abu Bakar dengan kebaikan, dan kebaikan persahabatan dalam hijrah yang tiada tandingannya sepanjang sejarah umat manusia. Bacalah dengan tadabbur kalam Allah SWT pada surat At-Taubah ayat 40:
“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia
berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah Menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu,
dan Dia Menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

2⃣ Menangis saat membaca Al Quran
Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang amat lembut hatinya sehingga tatkala membaca Al-Quran, matanya senantiasa berurai air mata. Tatkala Rasulullah SAW sakit menjelang wafatnya, beliau memerintahkan Abu Bakar agar mengimami kaum muslimin. Lalu Aisyah mengomentari hal itu “Sesungguhnya Abu Bakar adalah
seorang yang sangat lembut, apabila ia membaca Al-Quran, ia tak mampu menahan tangisnya”. Aisyah khawatir kalau hal itu mengganggu para jamaah. Namun Rasulullah SAW tetap memerintahkan agar Abu Bakar mengimami kaum muslimin.
Karena bacaan Al-Qurannya pula, orang-orang kafir Quraisy mengeluh kepada Ibnu Dhughnah –orang yang menjamin Abu Bakar- agar ia meminta Abu Bakar membaca
Al-Quran di dalam rumahnya saja, tidak di halaman rumah, apalagi di tempat-tempat umum. Mereka khawatir istri-istri dan anak-anak mereka terpengaruh dengan lantunan ayat suci yang dibaca oleh Abu Bakar.

3⃣ Berhati-hati terhadap harta yang haram atau syubhat.
💎Dikisahkan pula dari Aisyah RA, ia berkata: “Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan kharraj (setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan
dari kharraj itu. Pada suatu hari ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak berkata,‘Apakah Anda tahu dari
mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya, ‘Dari mana?’ Ia menjawab, ‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan orang. Padahal
bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Yang Anda makan saat ini adalah hasil
dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya hingga keluarlah semua yang ia makan.” [HR. Bukhari]

4⃣ Terdepan dalam beramal shalih.
Nabi SAW sering bertanya pada para sahabat selepas shalat subuh
terkait kebaikan yang telah mereka lakukan. “Siapa diantara kalian
yang berpuasa hari ini?” Umar menjawab, “Wahai Rasulullah, tadi
malam saya tidak berniat untuk berpuasa, maka hari ini saya tidak
berpuasa.” Abu Bakar berkata, “ Saya, wahai Rasulullah, tadi malam
saya berniat untuk berpuasa, maka pagi ini saya mulai berpuasa.”
Dan seterusnya terkait pertanyaan tentang siapa yang bersedekah,
siapa yang menjenguk orang sakit, dsb. Ternyata Abu Bakar selalu
yang mengerjakan yang ditanyakan Rasul SAW.  

5⃣ Kebenciannya terhadap kecongkakan dan kesombongan sangatlah besar hingga dia mengkhawatirkan atas dirinya dari panjangnya kainnya. Itu terjadi manakala Nabi SAW memperingatkan para sahabat untuk tidak memanjangkan kain baju mereka dengan maksud sombong.
💎Dari Ibnu Umar RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Allah tidak memandang orang menjuraikan kain bajunya karena sombong.”
Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, kain sarungku sering melorot sendiri tanpa saya sengaja menurunkannya, bagaimana?” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kamu tidak termasuk orang yang melakukannya dengan kesombongan.”

[Tanya-Jawab]
1⃣ Mengenai isbal, dimana posisi kecenderungan ustadz?
➡ Mari bersama-sama menjadi orang yang arif, bijak. Walaupun tidak mudah. Menyikapi berbagai macam cara pandang yang berbeda dalam mengikuti ajaran Nabi.
🔹--Qunut
Ada yang pakai Qunut. Kita tolerir. Karena mereka yang melakukannya juga punya dasar. Kita biasa Qunut, terus diminta menjadi imam yang menganggap Qunut bukan sunah, maka dia tidak memakai Qunut , bukan karena plin plan. Tapi menghargai. Ukhuwah itu lebih baik. Atau sebaliknya, kita tidak biasa Qunut, kemudian ketika kita sedang dalam perjalanan pulang haji dan dalam posisi dijemput, waktu shalat tiba, kemudian di tengah perjalanan kita menemukan masjid. Akhirnya kita berhenti untuk menunaikan shalat di masjid tersebut, namun ternyata shalat jamaah baru saja selesai. Lalu memutuskan untuk berjamaah dengan orang yang menjemput kita, ternyata dia orang yang biasa Qunut. Yang terbaik adalah kita membaca Qunut. Agar tidak menimbulkan kegaduhan. Bagaimna kita bisa berbeda pendapat dalam ukhuwah, selama dalam hal furu. Asal bukan masalah aqidah.
🔹-- Isbal : kalau saya mengikuti Rasul, memanjangkan tidak apa-apa karena bukan berniat untuk sombong. Yang mana yang lebih tenang silahkan diikuti. Tapi jangan sampai menganggap yang lain sombong. Naudzubillah, jangan–jangan  kita yang sombong. Yang penting tidak sombong dan menganggap dirinya lebih baik dari yang lainnya.
Karena sombong itu adalah :
- Menolak kebenaran
- Merendahkan orang lain
Hati-hati, ketika kita merasa lebih baik daripada orang lain.
Maka dari itu mari hargai orang lain selama itu dalam hal yang furu, bukan hal yg aqidah.

2⃣Relasi Abu Bakar dengan Rasul. Mereka begitu akrab dan dekat. Kok bisa Rasul menikahi anak sahabatnya. Apakah itu bukan aib?
➡Karena hal  itu disana lazim, dan itu halal. Tidak ada yang mengharamkan hal itu. Berbeda halnya dengan di sini apakah lazim atau tidak? Jika tidak ya tidak perlu kita lakukan. Kita tidak asal mencontoh, kita lihat kondisi di indonesia layak atau tidak. Karena ini adalah masalah Urf : kelaziman.
Contoh lain misalnya makan memakai sendok misalnya : Kalau kita sedang dijamu orang? Apakah kita tidak mau menggunakan sendok? Maka jalani sesuai dengan urfnya, asal tidak menyalahi aturan. Yang salah ketika kita menyendok dengan menggunakan tangan kiri.

Wallahu a'alam bishshawab

 ✨Karena kami tidak sekedar memberi informasi tapi senantiasa untuk selalu menginspirasi😄

Wassalaamu'alaykum Wr Wb


☀--Bidang Takmir dan Dakwah Masjid Ukhuwah Islamiyah Kampus UI Depok--☀
 🌏 : mesjidui.ui.ac.id
📹 : bit.ly/mesjidui
🐤 : @masjidUI

-mari sebarkan-

Tidak ada komentar: