Innalillahi wainnaillaihi rojiun....semua kembali kepada-Mu ya Alloh Yang Maha Penguasa semesta alam.
Setelah lama tidak ada kekuatan untuk mengingat kejadian itu, aku berusaha menuliskan untuk mengingat bahwa apapun bisa terjadi, kita tidak tahu apa rencana Alloh untuk kita. Selalu berbuat baik, hilangkan dengki, iri dan amarah di hati.
Hari sabtu malam minggu, 26/03/2011 aku mengerjakan tugas mata kuliah Analisa Kualitatif Kuantitatif (AKK) sambil bertdiskusi dengan teman-teman sesama S3 lewat email grup kami. Bahkan aku tidak tidur sampai pagi karena senin harus mengumpulkan UTS tersebut ke email Pak Harinaldi (dosen T.Mesin UI). Jam 4 pagi kami berangkat menuju Depok bersama ke-3 anakku, jam 5 kami istirahat di Tempat Istirahat km.45 untuk sholat subuh.
Sesampai di tol Tangerang barat/bitung menuju Tangerang timur, kami melihat ada karung yang menghalangi jalan kami sehingga suami banting stir ke kiri dan mobil kami menabrak beton-beton di pinggir jalan. Mobil kami jatuh sedalam 3 meter, terbakar di bagian kap depan. Kami berusaha mengeluarkan anak-anak. Alhamdulillah semua bisa keluar tapi mobil terbakar habis.
Kami meminta tolong pada mobil-mobil dijalan tapi tak satupun mobil pribadi yang berhenti sampai dengan Alloh memberikan pertolonganNya lewat sebuah bis kota berhenti dan mau menolong kami. Akhirnya malah kami di tawari sebuah mobil pribadi/kijang ke RS Siloam karawaci.
doa-ku: Alloh, jika Engkau masih mempercayai hamba mandidik Muthi, selamatkan Muthi dan berilah kesehatan padanya, ijinkan aku merawatnya, muthi baru Engkau titipkan 1 bln, janganlah engkau ambil dia.....
Sampai di IGD Instalasi gawat darurat: keadaan Marsha lecet-lecet, Daiyan mukanya lembam dan kakinya terkilir, tanganku sakit dan Muthi sangat mengkhawatirkan keadaannya, tangan kiri-ku tidak bisa digerakkan dan Mas Untung dalam keadaan yg baik-baik saja.
Astagfirullah, begitu banyak dosa yg ku perbuat sehingga aku mengalami semuanya......
Sangat sulit aku menceritakan apa yg terjadi selama Muthi 10 hari di RS. Hanya dia-lah yg mengalami hal terburuk.
Alhamdulillah kami diijinkan pulang di hari Rabu,6 april 2011, dengan catatan Muthi masih harus kontrol lanjutan.
Padahal tgl 4-5 April adalah pernikahan adikku yg perempuan, terpaksa kami tdk bisa datang.
Alloh mempunyai rencana lain dan pasti ada hikmah di semua kejadian, cuma sampai saat ini aku belum memahaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar